Source: http://www.amronbadriza.com/2012/10/cara-membuat-popup-window-di-blog.html#ixzz2QgZ7w0A2

Selamat Datang Di Blog Rams Aroza

Selamat Datang Di Blog Rams Aroza

Selasa, 04 November 2014

CARA PRAKTIS MEMBUAT BIBIT JAMUR F2 DAN BAGLOG JAMUR TIRAM, JAMUR KUPING DAN JAMUR MERANG



 A.   Cara membuat Bibit Produksi   / siap tanam    F2   dalam baglog                                                                                         
 Bibit Produksi atau F2  adalah bibit siap tanam kemedia tumbuh . 
Formula :
  1. Serbuk gergaji kering  1 karung (karung  pakan ayam /kompid )
  2. Dedak halus 3 kg
  3. Jagung serbuk 10 kg 
  4. Kapur  8 ons
  5. Air secukupnya
  6. Kantong plastic 17-25-03   0,5 kg
  7. Kapas limbah atau  limbah guntingan kain kaos ***(Rp.5000kg)
  8. Karet gelang
  9. Bibit F1*** (Rp.50.000/botol)
 *** (bisa pesan pd kamii, call :085316987738)

Prosedur
  1. Semua bahan  dicampur  rata, tambahkan air secukupnya (kecuali bibit)
2. Media dikemas dengan baglog plastik bening ukuran 17-25-03,  ujung baglog di ikat  tali rapia
3. Bersama kapas dan karet  Disterilisasi dengan cara di  kukus  8 jam pada suhu 95 ˚ C -100˚ C
4. Angkat , dinginkan 24 jam
5. Inokulasi dengan bibit f1
6. Inkubasikan dalam suhu 28 `C atau suhu ruangan biasa selama 3 minggu   
7. kini F 2 siap digunakan

B.     Pembuatan Media Tumbuh /F3 (bag log) Jamur Tiram

 Alat
 1. cangkul
2. botol saus
3. plastic lebar
4. timbangan
5. lantai tembok
6. ember
7. kukusan (bisa dibuat daridrum yang dibuat mirip dandang)

bahan

Untuk pembuatan lk100 log  ukuran plastic 18-35 - 03 diperlukan bahan-bahan seperti di bawah ini:
a. Serbuk gergaji = 3 karung (yang digunakan karung pakan ayam)
b. Dedak halus= 10 kg (klo dedak tidak ada bisa diganti dg 5 kg jagung)
c. Jagung bubuk atau halus 3 kg
d. Kapur (CaCO3) atau dolomite atau kalsit atau kalsium= 2,4 kg 
e. TSP MURNI 0,5 kg***** **( TSP Murni impor dari China bisa di pesan  pada kami hub 085316987738)
f.  Air+-60 l
f.  Kantong plastic ukuran 18-35-03
g. Karet gelang  1 ons
h. limbah kapas atau kain kaos sisa jahitan
i.  Alkohol (untuk sterilisasi ruangan)


Prosedur
  1. Bahan-bahan kecuali air dan pupuk dicampur merata
  2. larutkan pupuk dalam air
  3. tambahkan air ke  campuran bahan, aduk rata dengan cangkul/tangan. Penambahan air dirasa cukup jika media dikepal/diperas akan menggumpal tapi tidak meneteskan air. Air perlu di tambahkan lagi  kemedia jika media dikepal terurai kembali/tidak  menggumpal
4. media diperam semalam dan ditutup pelastik
5. Tutup plastic dibuka. Media diaduk kembali 1 X .Media dimasukkan ke dalam kantong plastic pp tahan panas kapasitas        ukuran 18-35-03. Media harus dipadatkan dengan botol agar terbentuk media tumbuh yang cukup padat.
6. Ikat mulut kantong plastik dengan rapia. Kini media tumbuh telah siap di sterilkan/kukus

B.     Sterilisasi Media tumbuh(bag Log)

Tujuan sterilisasi media adalah  mensuci hamakan media agar media bebas dari berbagai macam organisme, contohnya : serangga kecil, bakteri dan jamur lainnya. Sterilisasi dilakukan dengan cara pemanasan dalam jangka waktu dan tekanan tertentu
Cara sterilisasi media tumbuh Yang paling sederhana adalah cara konvensional, yaitu: Sterilisasi pada temperatur 100 derajat C selama 8 jam dengan   menggunakan drum. Biasanya digunakan drum kapasitas 200 l yang dipanaskan dengan kompor minyak tanah/kayubakar.
 Cara lain yang lebih maju adalah sterilisai dengan menggunakan sterilisator/steamer yang terbuat dari  baja atau tembok,Lihat gb kanan atas:

C.     Penanaman (Inokulasi) Bibit jamur
        Pembibitan dilakukan di dalam ruang khusus

 Prosedur
  1. Buka bagian atas media tumbuh (baglog log) yang telah disterilkan.
  2. Hamparkan 1-2 sendok makan bibit jamur F2. Gunakan sendok yang telah dipanaskan di atas nyala api. Satu bag bibit untuk 20-25
  3. Rapatkan kembali plastik bagian atas. Isi  dengan kapas sebesar ibu jaru kaki. Ikat dengan karet. Tarik ujung-ujung plastic agar  rapat kemedia 
  4. Bag log sudah jadi,  siap disimpan/diinkubasikan sampai satu bulan

D.     Inkubasi/pemeraman/Penyimpanan bag Log media tumbuh
        Bag Log yang sudah ditanami bibit harus disimpan di tempat yang menunjang pertumbuhan miselium dan tubuh buah. Masa penyimpanan log setelah ditanami bibit ini dinamakan masa inkubasi. Pada masa ini suhu yang diperlukan adalah suhu yang lebih hangat yakni  sekitar 22-28oC dan kelembaban 60-80 %. lamanya masa inkubasi tergantung besar kecilnya baglog , makin besar ukuran baglog makin lama masa inkubasinya. Sebagai gambaran , untuk mediaukuran 20-30 lamanya inkubasi adalah 28 hari.

E.     Penumbuhan jamur
Setelah pertumbuhan miselium mencapai kurang lebih 90% bag log dipindahkan dari ruang inkubasi (incubator) ke ruang penumbuhan dan pemeliharaan jamur (growing).   Bag Log disusun  di atas rak dengan posisi tegak atau miring. Jarak penyimpanan diatur sedemikian rupa sehingga tubuh buah yang tumbuh dari satu log tidak bertumpang tindih dengan tubuh buah yang lain.
Rangka bangunan dapat dibuat dari besi, kayu atau bambu. Kondisi lingkungan yang harus diperhatikan dalam membuat bangunan Penumbuhan dan pemeliharaan  adalah:
Temperatur ideal untuk pembentukan tubuh buah jamur adalah 16-22 oC dan kelembaban80-90% dengan cukup oksigen dan cahaya matahari 10%, tapi jamur masih bisa tumbuh dengan baik maxsimal 30oC dan minimal 14oC, ini disebut suhu toleran .
Udara di dalam ruangan harus bersih, tidak tercemari asap/gas. Asap bersipat racun bagi jamur jadi harus dihindari. Jamur yangterkena asap akan tampak keriting. Pertumbuhan nya terganggu.

Catatan :
Trimakasih  atas kepercayaan anda pada kami
Hormat kami :
 Syahid Mushroom Indonesia
Aris Priyanto/Nunung nurhamidah: pemilik/pengusaha 
 aris 085316987738 
Website :
http://bibitsuung.blogspot.com
http://bibitcendawantiram.blogspot.com
http://syahid__mushroom.indonetwork.web.id

Selamat Datang di Bibit Jamur Merang MUSON


Selamat datang di blog bibit jamur merang MUSON

Jamur merang atau Volvariella volvacea kini kian populer. Para petani pun kian bersemangat menanamnya. Karenanya, kebutuhan akan bibit jamur ini cukup besar.
Jamur meranglah yang banyak diusahakan petani. Sebab, dibandingkan jenis jamur lainnya, jamur merang lebih mudah dibudidayakan, dan siklus hidupnya pendek, hanya satu bulan. “Jamur merang mendominasi 55%—60% dari total produksi jamur nasional,
Umumnya petani jamur belum mampu memproduksi bibit jamur merang sendiri. Karena itu, kami yang industri bibit jamur muson sudah merintis bibit jamur merang sejak tahun 1976 an dan memproduksi bibit jamur merang berkualitas baik karena dikerjakan oleh tenaga ahli dalam memproses pembuatan bibit jamur merang.
Kami mengembangkan bibit jamur lewat teknik kultur jaringan. Prosesnya bermula dari bahan jerami atau batang padi yang sudah dipanen dan kapas kotor yang sudah direndam dan dipadatkan sampai tunggu 2 hari,setelah kering maka kapas kotor yang sudah direndam dicampur dengan jerami
Selanjutnya, jerami dan kapas diturunkan ke dalam media tebar atau log yang terbuat dari campuran kotoran kuda yang sudah kering, kapur, dan merang yang dimasukkan ke dalam plastik yang tebalnya 0.10mm dan lalu dipadatkan.
Bagian ujung log disumbat dengan kapas, dan diikat dengan aluminium foil atau plastik berukuran 0.10 mm. Setelah log bibit disterilkan selama 3 atau 4 jam dalam suhu 121 derajat, dan didinginkan, lalu bagian ujungnya diberi satu sendok bibit bermediakan jagung tadi. “Dari satu log bibit tadi, bisa diturunkan menjadi 20-30 baglog. Bibit akan memakan media tebar,” .

Khasiat Jamur:
Jamur Merang Mengandung antibiotik yang berguna untuk pencegahan penyakit anemia, menurunkan darah tinggi, dan pencegahan penyakit kanker. Eritadenin dalam jamur merang dikenal sebagai penawar racun.
Bernilai Plus:
Jamur mempunyai nilai gizi tinggi, terutama kandungan proteinnya sekitar 15%—20% (bobot kering). Daya cernanya pun tinggi, 34%—89%. Kelengkapan asam amino yang dimiliki jamur lebih menentukan mutu gizinya. Kandungan lemak cukup rendah, antara 1,1%—9,4% (bobot kering), berupa asam lemak bebas mono ditriglieserida, sterol, dan fosfolipida.
Jamur juga merupakan sumber vitamin antara lain thiamin, niacin, biotin, dan asam askorbat. Umumnya, jamur kaya akan mineral terutama fosfor, kalsium, dan zat besi.

Selamat Datang di Bibit Jamur Merang MUSON


December 27, 2011


Jamur merang atau Volvariella volvacea kini kian populer. Para petani pun kian bersemangat menanamnya. Karenanya, kebutuhan akan bibit jamur ini cukup besar.
Jamur meranglah yang banyak diusahakan petani. Sebab, dibandingkan jenis jamur lainnya, jamur merang lebih mudah dibudidayakan, dan siklus hidupnya pendek, hanya satu bulan. “Jamur merang mendominasi 55%—60% dari total produksi jamur nasional,
Umumnya petani jamur belum mampu memproduksi bibit jamur merang sendiri. Karena itu, kami yang industri bibit jamur muson sudah merintis bibit jamur merang sejak tahun 1976 an dan memproduksi bibit jamur merang berkualitas baik karena dikerjakan oleh tenaga ahli dalam memproses pembuatan bibit jamur merang.
Kami mengembangkan bibit jamur lewat teknik kultur jaringan. Prosesnya bermula dari bahan jerami atau batang padi yang sudah dipanen dan kapas kotor yang sudah direndam dan dipadatkan sampai tunggu 2 hari,setelah kering maka kapas kotor yang sudah direndam dicampur dengan jerami
Selanjutnya, jerami dan kapas diturunkan ke dalam media tebar atau log yang terbuat dari campuran kotoran kuda yang sudah kering, kapur, dan merang yang dimasukkan ke dalam plastik yang tebalnya 0.10mm dan lalu dipadatkan.
Bagian ujung log disumbat dengan kapas, dan diikat dengan aluminium foil atau plastik berukuran 0.10 mm. Setelah log bibit disterilkan selama 3 atau 4 jam dalam suhu 121 derajat, dan didinginkan, lalu bagian ujungnya diberi satu sendok bibit bermediakan jagung tadi. “Dari satu log bibit tadi, bisa diturunkan menjadi 20-30 baglog. Bibit akan memakan media tebar,” .
Harga jual bibit per baglog berkisar Rp 2000-2500 per bibit atau log. Setiap minggu industri bibit jamur muson dapat memproduksi 1.000 – 2.000 log. Dari setiap log petani bisa mengambil keuntungan berkisar Rp 1.200 – Rp 1.700, atau sekitar 25 persen.
Setidaknya petani harus membutuhkan 100-120 baglog untuk membudidayakan dalam satu kumbung atau satu rumah jamur berukuran 6×4 meter.
Khasiat Jamur:
Jamur Merang Mengandung antibiotik yang berguna untuk pencegahan penyakit anemia, menurunkan darah tinggi, dan pencegahan penyakit kanker. Eritadenin dalam jamur merang dikenal sebagai penawar racun.
Bernilai Plus:
Jamur mempunyai nilai gizi tinggi, terutama kandungan proteinnya sekitar 15%—20% (bobot kering). Daya cernanya pun tinggi, 34%—89%. Kelengkapan asam amino yang dimiliki jamur lebih menentukan mutu gizinya. Kandungan lemak cukup rendah, antara 1,1%—9,4% (bobot kering), berupa asam lemak bebas mono ditriglieserida, sterol, dan fosfolipida.
Jamur juga merupakan sumber vitamin antara lain thiamin, niacin, biotin, dan asam askorbat. Umumnya, jamur kaya akan mineral terutama fosfor, kalsium, dan zat besi.



















TEKNIK PEMBUATAN KUMBUNG
I. Pembuatan Kumbung
A. Penentuan Lokasi:
1. Sumber jerami
2. Sumber air
3. Jalan
3. Bambu
B. Persyaratan Kumbung:
* Dinding dalam dan atas menggunakan plastik polyetilen.
* Dinding luar menggunakan sterofoam.
* Kumbung lebih baik ditempat
C. Perbedaan kumbung:
Foto Kumbung Jamur Merang
* Kumbung atas lancip : bila panas maka uap akan mengalir ke samping. Digunakan untuk kumbung yang memiliki satu rak ditengah.
* Kumbung atas datar: uap air akan jatuh ketengah-tengah kumbung. Digunakan untuk kumbung yang memiliki dua rak
II. Media
1. Jerami
2. Kapur CaCO3
3. Dedak
4. Limbah kapas
a). Jerami mengandung:
* Lignin
* Selulosa
* Silicca
b). Alternatif jerami:
* Alang-alang
* Eceng gondok
* Batang jagung
* Kelaras pisang
c). Alternatif limbah kapas:
* Hampas sagu
* Hampas tahu
* Hampas tempe
* Hampas kapuk
III. Pembuatan Kompos
1. Lapisan atas: kompos kapas
2. Lapisan bawah: kompos jerami
IV. Memasukkan Kompos
1. ±10 hari kompos jerami masuk kumbung, simpan setinggi ±40 cm/rak.
2. Lapisi ± 0,5 cm kompos kapas yang telah dikompos selama 1 bulan.
3. Pasteurisasi sampai suhu 70°C, pertahankan 4-5 jam.
4. Penanaman dilakukan bila suhu < 40°C.





V. Pasteurisasi / Steam
Peralalatan Pasteurisasi
1. Lantai kumbung dibersihkan.
2. Peralatan untuk wadah penanaman bibit harus disertakan dlm pasteurisasi.
3. Semua ruang tertutup.
4. Drum pasteurisasi diisi penuh, salurkan pipa ke dalam kumbung.
5. Setelah mencapai 70°C (biasanya setelah 7-8 jam). Suhu dipertahankan selama 4-5 jam
6. Penanaman bibit dilakukan setelah istirahat 1 hari.


VI. Penanaman Bibit
1. pH diusahakan mencapai 7 / netral.
2. Peralatan utk penanaman yg telah dipasteurisasi disiapkan untuk diisi bibit.
3. Bibit log dihancurkan agar lembut. ( 1 log untuk 1m2)
4. Bibit ditabur pada 2/3 media dari tinggi media / tengahnya tidak di tabur.
5. Bibit sempilan di tanam dibawah media gulungan sebanyak 2 tempat tanam.
6. Bisa juga dibuat bantalan di tiang danditanami bibit.
Penebaran Bibit Jamur
7. Hari I: penanaman dilakukan sore hari.
8. Hari II: pertumbuhan miselium diperhatikan.
9. Hari III:- Bila bibit telah keluar miselium, maka langsung disiram.
- Bila bibit belum tumbuh, maka penyiraman dilakukan hari ke4
- Penyiraman bibit dilakukan pada tengah hari ± pkl 13.00
10. Hari IV: mulai hari ke 4, pintu & jendela dibuka antara pkl 06.00-06.15.
11. Hari V: jendela dibuka 15°. Pintu di buka pkl 00.00 selama ½ jam.
12. Hari VI: jendela di buka 30 °.
13. Hari VII: jendela di buka 45°.
14. Hari VIII: jendela di buka 60-90° / bila jamur tumbuh besar.
15. Panen selanjutnya jendela dibuka terus sampai selesai.


VII. Pemeliharaan Media
Jamur berumur 7 hari setelah tanam
1. Penyiraman dilakukan 3 atau 4 hari setelah tanam. Untuk mengubah masa vegetatif menjadi masa generatif.
-Karena penyiraman dilakukan pada siang hari sehingga
-jamur menjadi stress dan mengubah fase tanam.
2. Temperatur ruangan 34-36°C.
3. Temperatur media 34- 38°C.
4. Bila temperatur media mencapai 38°C atau lebih maka akan tumbuh cendawan Monilia,
tumbuh antara hari ke V – VIII.
VIII. Panen
1. Ciri jamur siap tanam:
* Bila masih ada tonjolan,panen dilakukan keesokan harinya.
* Bila bulat sudah merata,jamur siap panen.
2. Cara panen jamur:
* Lebih baik tidak menggunakan kuku tangan, tetapi menggunakan pisau yang telah disterilkan.
* Tinggalkan / sisakan sedikit pangkal buah jamur yang di panen.
* Media tidak boleh terangkat.
3. Penyebab menurunnya kualitas jamur merang (bercak-bercak):
* Pasteurisasi tidak matang
* Dedak tidak matang
4. Penyebab jamur pecah :
* Suhu terlalu tinggi
* Terlambat waktu panen.










contacs person

JUAL BIBIT JAMUR MERANG kemasan botol: f0,f1 dan f2

Mohon maaf saat ini kami tidak lagi memproduksi  BIBIT JAMUR Merang!!! Tetapi saudara bisa membuatnya sendiri dirumah


Karena Kini telah hadir sebuah buku berjudul " BUDIDAYA JAMUR MERANG BAGLOG!!! Yang isinya bagaimana tatalaksana pembuatan bibit jamur merang dari mulai pembuatan F0, F1, F2 dan Baglog jamur merang



Jika  buku ini terlalu rumit saudara bisa pesan buku yang lain ,yang isinya hanya mengulas Teknik membuat  bibit F2 Jamur Merang  dan Baglog jamur Merang

Harga masing-masing buku sama
Hanya Rp. 100.000,
 Sudah Termasuk ongkos kirim (ongkir) Keseluruh pelosok Indonesia
Ingat Buku ini Hanya dijual disini, tidak dijual di toko buku!!

Sabtu, 19 Mei 2012

CARA PRAKTIS MEMBUAT BIBIT JAMUR F2 DAN BAGLOG JAMUR TIRAM, JAMUR KUPING DAN JAMUR MERANG


 A.   Cara membuat Bibit Produksi   / siap tanam    F2   dalam baglog                                                                                         
 Bibit Produksi atau F2  adalah bibit siap tanam kemedia tumbuh . 
Formula :
  1. Serbuk gergaji kering  1 karung (karung  pakan ayam /kompid )
  2. Dedak halus 3 kg
  3. Jagung serbuk 10 kg 
  4. Kapur  8 ons
  5. Air secukupnya
  6. Kantong plastic 17-25-03   0,5 kg
  7. Kapas limbah atau  limbah guntingan kain kaos ***(Rp.5000kg)
  8. Karet gelang
  9. Bibit F1*** (Rp.50.000/botol)
 *** (bisa pesan pd kamii, call :085316987738)

Prosedur
  1. Semua bahan  dicampur  rata, tambahkan air secukupnya (kecuali bibit)
2. Media dikemas dengan baglog plastik bening ukuran 17-25-03,  ujung baglog di ikat  tali rapia
3. Bersama kapas dan karet  Disterilisasi dengan cara di  kukus  8 jam pada suhu 95 ˚ C -100˚ C
4. Angkat , dinginkan 24 jam
5. Inokulasi dengan bibit f1
6. Inkubasikan dalam suhu 28 `C atau suhu ruangan biasa selama 3 minggu   
7. kini F 2 siap digunakan

B.     Pembuatan Media Tumbuh /F3 (bag log) Jamur Tiram

 Alat
 1. cangkul
2. botol saus
3. plastic lebar
4. timbangan
5. lantai tembok
6. ember
7. kukusan (bisa dibuat daridrum yang dibuat mirip dandang)

bahan

Untuk pembuatan lk100 log  ukuran plastic 18-35 - 03 diperlukan bahan-bahan seperti di bawah ini:
a. Serbuk gergaji = 3 karung (yang digunakan karung pakan ayam)
b. Dedak halus= 10 kg (klo dedak tidak ada bisa diganti dg 5 kg jagung)
c. Jagung bubuk atau halus 3 kg
d. Kapur (CaCO3) atau dolomite atau kalsit atau kalsium= 2,4 kg 
e. TSP MURNI 0,5 kg***** **( TSP Murni impor dari China bisa di pesan  pada kami hub 085316987738)
f.  Air+-60 l
f.  Kantong plastic ukuran 18-35-03
g. Karet gelang  1 ons
h. limbah kapas atau kain kaos sisa jahitan
i.  Alkohol (untuk sterilisasi ruangan)


Prosedur
  1. Bahan-bahan kecuali air dan pupuk dicampur merata
  2. larutkan pupuk dalam air
  3. tambahkan air ke  campuran bahan, aduk rata dengan cangkul/tangan. Penambahan air dirasa cukup jika media dikepal/diperas akan menggumpal tapi tidak meneteskan air. Air perlu di tambahkan lagi  kemedia jika media dikepal terurai kembali/tidak  menggumpal
4. media diperam semalam dan ditutup pelastik
5. Tutup plastic dibuka. Media diaduk kembali 1 X .Media dimasukkan ke dalam kantong plastic pp tahan panas kapasitas        ukuran 18-35-03. Media harus dipadatkan dengan botol agar terbentuk media tumbuh yang cukup padat.
6. Ikat mulut kantong plastik dengan rapia. Kini media tumbuh telah siap di sterilkan/kukus

B.     Sterilisasi Media tumbuh(bag Log)

Tujuan sterilisasi media adalah  mensuci hamakan media agar media bebas dari berbagai macam organisme, contohnya : serangga kecil, bakteri dan jamur lainnya. Sterilisasi dilakukan dengan cara pemanasan dalam jangka waktu dan tekanan tertentu
Cara sterilisasi media tumbuh Yang paling sederhana adalah cara konvensional, yaitu: Sterilisasi pada temperatur 100 derajat C selama 8 jam dengan   menggunakan drum. Biasanya digunakan drum kapasitas 200 l yang dipanaskan dengan kompor minyak tanah/kayubakar.
 Cara lain yang lebih maju adalah sterilisai dengan menggunakan sterilisator/steamer yang terbuat dari  baja atau tembok,Lihat gb kanan atas:

C.     Penanaman (Inokulasi) Bibit jamur
        Pembibitan dilakukan di dalam ruang khusus

 Prosedur
  1. Buka bagian atas media tumbuh (baglog log) yang telah disterilkan.
  2. Hamparkan 1-2 sendok makan bibit jamur F2. Gunakan sendok yang telah dipanaskan di atas nyala api. Satu bag bibit untuk 20-25
  3. Rapatkan kembali plastik bagian atas. Isi  dengan kapas sebesar ibu jaru kaki. Ikat dengan karet. Tarik ujung-ujung plastic agar  rapat kemedia 
  4. Bag log sudah jadi,  siap disimpan/diinkubasikan sampai satu bulan

D.     Inkubasi/pemeraman/Penyimpanan bag Log media tumbuh
        Bag Log yang sudah ditanami bibit harus disimpan di tempat yang menunjang pertumbuhan miselium dan tubuh buah. Masa penyimpanan log setelah ditanami bibit ini dinamakan masa inkubasi. Pada masa ini suhu yang diperlukan adalah suhu yang lebih hangat yakni  sekitar 22-28oC dan kelembaban 60-80 %. lamanya masa inkubasi tergantung besar kecilnya baglog , makin besar ukuran baglog makin lama masa inkubasinya. Sebagai gambaran , untuk mediaukuran 20-30 lamanya inkubasi adalah 28 hari.

E.     Penumbuhan jamur
Setelah pertumbuhan miselium mencapai kurang lebih 90% bag log dipindahkan dari ruang inkubasi (incubator) ke ruang penumbuhan dan pemeliharaan jamur (growing).   Bag Log disusun  di atas rak dengan posisi tegak atau miring. Jarak penyimpanan diatur sedemikian rupa sehingga tubuh buah yang tumbuh dari satu log tidak bertumpang tindih dengan tubuh buah yang lain.
Rangka bangunan dapat dibuat dari besi, kayu atau bambu. Kondisi lingkungan yang harus diperhatikan dalam membuat bangunan Penumbuhan dan pemeliharaan  adalah:
Temperatur ideal untuk pembentukan tubuh buah jamur adalah 16-22 oC dan kelembaban80-90% dengan cukup oksigen dan cahaya matahari 10%, tapi jamur masih bisa tumbuh dengan baik maxsimal 30oC dan minimal 14oC, ini disebut suhu toleran .
Udara di dalam ruangan harus bersih, tidak tercemari asap/gas. Asap bersipat racun bagi jamur jadi harus dihindari. Jamur yangterkena asap akan tampak keriting. Pertumbuhan nya terganggu.

Catatan :
Trimakasih  atas kepercayaan anda pada kami
Hormat kami :
 Syahid Mushroom Indonesia
Aris Priyanto/Nunung nurhamidah: pemilik/pengusaha 
 aris 085316987738 
Website :
http://bibitsuung.blogspot.com
http://bibitcendawantiram.blogspot.com
http://syahid__mushroom.indonetwork.web.id

Budidaya Jamur Merang


Budidaya Jamur Merang
(Volvariella volvaceae)
By OTHEN KOCLACK

Jamur Merang.jpg


JAMUR, dalam sejarah telah dikenal sebagai makanan sejak 3000 tahun yang lalu, dimana jamur menjadi makanan khusus buat raja Mesir yang kemudian berkembang menjadi makanan spesial bagi masyarakat umum karena rasanya yang enak. Di Cina, pemanfaatan jamur sebagai bahan obat-obatan sudah dimulai sejak dua ribu tahun silam.
Jamur merang merupakan jenis jamur yang pertama kali dapat dibudidayakan secara komersial. Di Cina jamur merang mulai dibudidayakan sejak pertengahan abad 17, dan di Indonesia tanaman ini diperkirakan mulai dibudidayakan sekitar tahun 1950-an.

  I.        Pembuatan Kumbung
A.   Penentuan Lokasi :
Denah Kumbung.jpg
1.    Sumber jerami
2.    Sumber air
3.    Jalan



B.   Persyaratan Kumbung :
  • Dinding dalam dan atas menggunakan plastik polyetilen.
  • Dinding luar menggunakan sterofoam.
  • Kumbung lebih baik ditempat

                                                            Gambar 1. Sketsa Kumbung Jamur Merang

C.    Perbedaan kumbung :
  •  Kumbung atas lancip : bila panas maka uap akan mengalir ke samping. Digunakan untuk kumbung yang memiliki satu rak ditengah.
  • Kumbung atas datar    : uap air akan jatuh ketengah-tengah kumbung. Digunakan untuk kumbung yang memiliki dua rak

    Foto Kumbung.jpg
     
     

Gambar 2.
Foto Kumbung Jamur Merang


II.         Media
1.    Jerami
2.    Kapur CaCO3
3.    Dedak
4.    Limbah kapas
a)   Jerami mengandung :
  • Lignin
  • Selulosa
  • Silicca
b)   Alternatif jerami   :
  • Alang-alang
  • Eceng gondok
  • Batang jagung
  • Kelaras pisang
c)    Alternatif limbah kapas :
  • Hampas sagu
  • Hampas tahu
  • Hampas tempe
  • Hampas kapuk 
III.        Pembuatan Kompos
1.    Lapisan atas               : kompos kapas
2.    Lapisan bawah           : kompos jerami 

IV.       Memasukkan Kompos

1.    ±10 hari kompos jerami masuk kumbung, simpan setinggi ±40 cm/rak.
2.    Lapisi ± 0,5 cm kompos kapas yang telah dikompos selama 1 bulan.
3.    Pasteurisasi sampai suhu 70°C, pertahankan 4-5 jam.
4.    Penanaman dilakukan bila suhu < 40°C. 
V.       Pasteurisasi / Steam
1.    Lantai kumbung dibersihkan.
2.    Peralatan untuk wadah penanaman bibit harus disertakan dalam pasteurisasi.
3.    Semua ruang tertutup.
4.    Drum pasteurisasi diisi penuh, salurkan pipa ke dalam kumbung.
5.    Setelah mencapai 70°C (biasanya setelah 7-8 jam). Suhu dipertahankan selama 4-5 jam
6.    Penanaman bibit dilakukan setelah istirahat 1 hari.
Catatan :   - bila penyeteaman tidak matang, maka jendela harus dibuka agar amoniak keluar.
                 - bila penyeteman matang, maka jendela ditutup saja.
Alat Pasteurisasi Jamur.jpg Peralalatan Pasteurisasi

VI.        Penanaman Bibit
1.    pH diusahakan mencapai 7 / netral.
2.    Peralatan untuk penanaman yang telah di pasteurisasi disiapkan untuk diisi bibit.
3.    Bibit log dihancurkan agar lembut. ( 1 log untuk 1m2)
4.    Bibit ditabur pada 2/3 media dari tinggi media / tengahnya tidak di tabur.
5.    Bibit sempilan di tanam di bawah media gulungan sebanyak 2 tempat tanam.
6.    Bisa juga dibuat bantalan di tiang danditanami bibit.
7.    Hari I      : penanaman dilakukan sore hari.
8.    Hari II      : pertumbuhan miselium diperhatikan.
9.    Hari III     : -  Bila bibit telah keluar miselium, maka langsung disiram.
                       -  Bila bibit belum tumbuh, maka penyiraman dilakukan hari ke 4.
                       -  Penyiraman bibit dilakukan pada tengah hari ± pkl 13.00
10. Hari IV     : mulai hari ke 4, pintu & jendela dibuka antara pkl 06.00-06.15.
11. Hari V     : jendela dibuka 15°. Pintu di buka pkl 00.00 selama ½ jam.
12. Hari VI     : jendela di buka 30 °.
13. Hari VII    : jendela di buka 45°.
14. Hari VIII   : jendela di buka 60-90° / bila jamur tumbuh besar.
15. Panen selanjutnya jendela dibuka terus sampai selesai.
 
Penebaran Bibit Jamur.jpg Penebaran Bibit Jamur
VII.        Pemeliharaan Media
1.    Penyiraman dilakukan 3 atau 4 hari setelah tanam. 
  • untuk mengubah masa vegetatif menjadi masa generatif. Karena penyiraman dilakukan pada siang hari sehingga jamur menjadi stress dan mengubah fase tanam.
2.    Temperatur ruangan 34-36°C.
3.    Temperatur media 34- 38°C.
4.    Bila temperatur media mencapai 38°C atau lebih maka akan tumbuh cendawan Monilia,
       tumbuh  antara hari ke V – VIII.
Jamur 7 hari.jpg  Jamur berumur 7 hari setelah tanam


VIII.       Panen
1.   Ciri jamur siap tanam :
  • Bila masih ada tonjolan    , panen dilakukan keesokan harinya.
  • Bila bulat sudah merata    , jamur siap panen.
2.   Cara panen jamur :
  • Lebih baik tidak menggunakan kuku tangan, tetapi menggunakan pisau yang telah disterilkan.
  • Tinggalkan / sisakan sedikit pangkal buah jamur yang di panen.
  • Media tidak boleh terangkat.
3.  Penyebab menurunnya kualitas jamur merang (bercak-bercak):
  • Pasteurisasi tidak matang
  • Dedak tidak matang
4.  Penyebab jamur pecah :
  • Suhu terlalu tinggi
  • Terlambat waktu panen.