Source: http://www.amronbadriza.com/2012/10/cara-membuat-popup-window-di-blog.html#ixzz2QgZ7w0A2

Selamat Datang Di Blog Rams Aroza

Selamat Datang Di Blog Rams Aroza

Selasa, 30 April 2013

BERBURU ILMU KEBAL



Posted by Ady paracit 16.29, under  | No comments

BerburuIlmu Kebal | Sobat e991-hacker-community Semua,setelah program Ilmu Lembu Sekilan ditutup,ternyata hingga saat ini para pemburu Ilmu Kebal masih banyak saja yang menginginkan program tersebut di buka kembali.Bahkan ada salah satu sobat yang dari luar negeri( Malaysia dan Brunaidarussalam) berani menawarkan mahar hingga sampai angka Ratusan juta rupiah.

Namun sekali lagi disampaikan disini bahwa program Ilmu lembu sekilan sudah ditutup dan tidak akan dibuka kembali.Alasan ditutupnya program ini tidak bisa saya tuliskan disini karena terlalu panjang untuk penjelasannya.Salah satunya antara lain masalah status hukumnya menurut agama Islam.

Dalam Islam tidak mengenal yang namanya Ilmu Kebal,bahkan para Nabi juga ada yang wafat dikarenakan senjata musuh.Banyak pula para sahabat yang juga meninggal dunia karena senjata musuh.Nah apakah Ilmu Kebal itu melangar hukum Islam?

Bila para sobat mencari dasar hukum Ilmu kebal sekali lagi tidak ada dasar hukumnya menurut sepengetahuan saya yang masih bodoh mengenai masalah Agama Islam ini,namun bila para sobat mencari dasar hukum tentang berdoa kepada Allah SWT untuk memohon keselamatan dari segala macam hal,itu ada dasar hukumnya.

Untuk itu pada malam akhir tahun 2012 ini,sebagai pengganti buat para sobat yang masih ingin berburu ilmu kebal,kali ini saya akan berbagi salah satu ilmu keselamatan yang semoga saja bila para sobat memohon kehadirat_Nya dengan izin kuasa_Nya maka para sobat bisa memiliki ilmukeselamatan yang diantara selamat dari serangan senjata tajam.

Berikut ini,tata cara mendapatkan Ilmu keselamatan yang mesti sobat lakukan,tata caranya:

1.Bacalah doa ini:
"Bismillahirrohmannirrohiim...
Sakulku sakul wadang,
Berberang berbaju besi,
Kukepal jadi belulang,
Kumama menjadi buwi,
Berkat kalimah Allah laa ilaaha illallah,Muhammadarrasullallah".

2.Bacalah doa tersebut 1 Kali setiap hendak melangkahkan kaki meleawti pintu rumah,baik ketika hendak masuk maupun hendak keluar rumah.Keadaan diri harus dalam keadaan suci dari hadats kecil maupun besar.

3.Lakukan cara tersebut selama 7 hari berturut-turut.Usahakan setiap hari minimal melewati atau melangkahi pintu rumah 1 kali.Bila dalam sehari sobat lupa melewati pintu rumah,maka sobat harus mengulangi cara  1 dan 2 dari awal lagi.

4.Setelah sobat melakukan cara nomer 1-3,maka pas dihari terakhir,sesudah sobat melaksanakan sholat maghrib,cobalah potong rambut sobat dengan pisau atau silet.Bila tidak mempan,berarti sobat telah berhasil mendapatkan ilmu keselamatan dari senjata tajam.Dan bila ternyata sobat masih mempan,maka ulangi lagi cara tersebut diatas sampai berhasil.

Nah sobat Dharma semua,itulah salah satu ilmu keselamatan(bukan Ilmu Kebal)  dari senjata tajam yang bisa saya bagikan disini,semoga ada manfaatnya dan semoga Allah mengijinkan dan mengabulkan doa para sobat yang ingin memiliki ilmu keselamatan,sebagaimana janji Allah bahwa:
"Berdoalah Kepada-Ku,niscaya Kuperkenankan bagimu".(S. Al-Mukmin 60).

Cara mendapatkan Ilmu kekuatan mata



Posted by Ady paracit 16.33, under  | 1 comment
Sobat e991-hacker-community,dalam artikel kali ini saya hendak memposting Cara mendapatkan ilmu kekuatan mata.Sebenarnya bagi yang sudah memiliki Panduan praktis belajar hipnotis,tentu sudah pada tahu bagaimana sih caranya mendapatkan ilmu kekuatan mata. Nah tujuan saya memposting Cara mendapatkan Ilmu kekuatan mata dengan methode yang satu ini adalah sebagai pelengkap ilmu kekuatan mata. Supaya jangan ada salah tafsir dalam pemahaman methode ilmu ini.Mari Kita ingat bahwa semua keampuahan suatu do’a itu terletak kepada KE MAHA BESARAN ALLAH, do’a hanya sebuah alat untuk wasilah. Ilmu kekuatan mata ini hanya sebuah ilmu sebagai pelengkap dalam khazanah keilmuan batin bagi sang pengamal. Di dalam sebuah pembicaraan dengan orang lain, maka yang pertama kali dilihat biasanya adalah mata orang tersebut. Berikut adalah cara mendapatkan ilmu kekuatan mata dengan methode do'a yang membuat pandangan mata kita lebih berwibawa dan menarik serta memiliki kekuatan yang hebat, tergantung niat kita untuk menggunakanya (pengkasih,hipnotis,pertakut dsb). "BISMILLAHIRROHMAN NIRROHIM... LAMINAL MULKI YAUMA LILLAHIL WAHIDUL QAHAR". Do'a tersebut di baca 3 kali pada air segenggam sebelum berwudu’ sholat subuh(belum melakukan apa2). Satu kali genggaman air satu bacaan lalu diusapkan dimata. Jadi ada 3 kali bacan dan 3 kali usapan. Setelah itu cuci bersih tangan baru kumur2 untuk wudu’. Jangan berkumur dengan air do’a itu karena bisa merusak gigi kita. Nah itulah do'a yang harus dibaca bila Anda ingin Cara mendapatkan ilmu kekuatan mata selain dengan methode ilmu hipnotis yang ada di panduan praktis belajar hipnotis,karena dalam panduan tersebut juga terdapat bagaimana cara mendapatkan ilmu kekuatan mata.Menurut hemat saya,bila Anda menggabungkan ilmu ini dengan methode ilmu kekuatan mata yang ada di panduan praktis belajar hipnotis,insya Allah akan menjadi suatu kekuatan yang hebat. Sobat Dharma,itulah methode Cara mendapatkan ilmu kekuatan mata.Methode ilmu itu bersumber dari artikelnya kampus wong alus yang dikirim oleh Ki Ageng Jembar Jumantoro. Inilah sebagian pesan Beliau Ki Ageng Jembar Jumantoro: "Pesan saya jangan di gunakan untuk kejahatan,kalau sedulur ada yg menggunakan saya protec yg menggunakan badannya akan lemes tidak punya tenaga". Itulah sebagian pesan Beliau, Semoga bermanfaat... dan ingat bagi yang mau mencoba methode ilmu ini jangan buat kejahatan!!!

Kamis, 25 April 2013


Makalah Tentang Kedisiplinan Dalam Proses Pendidikan


BAB I
 PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Disiplin  sangat  penting  untuk  pertumbuhan organisasi, digunakan terutama untuk memotivasi  pegawai agar dapat  mendisiplinkan diri   dalam melaksanakan pekerjaan  baik secara  perorangan  maupun kelompok. Disamping itu disiplin bermanfaat mendidik pegawai  untuk mematuhi dan menyenangi  peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang ada, sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik.

Kurang  pengetahuan tentang peraturan,  prosedur,  dan kebijakan yang ada merupakan  penyebab  terbanyak  tindakan  indisipliner. Salah satu upaya  untuk mengatasi hal tersebut  pihak  pimpinan sebaiknya  memberikan program orientasi kepada tenaga  pegawai  yang baru pada  hari pertama mereka bekerja, karena pegawai  tidak dapat diharapkan  bekerja dengan baik dan patuh, apabila peraturan/prosedur atau kebijakan  yang ada  tidak diketahui, tidak jelas, atau tidak dijalankan  sebagai mestinya.  Selain  memberikan  orientasi,  pimpinan  harus menjelaskan  secara rinci peraturan peraturan yang sering  dilanggar, berikut rasional dan konsekwensinya. Demikian pula  peraturan/prosedur atau kebijakan  yang mengalami perubahan atau diperbaharui, sebaiknya diinformasikan   kepada staf melalui diskusi aktif.

Tindakan  disipliner  sebaiknya dilakukan, apabila  upaya   pendidikan yang diberikan telah gagal, karena tidak ada orang yang sempurna. Oleh sebab itu, setiap individu diizinkan untuk melakukan  kesalahan  dan  harus  belajar dari kesalahan tersebut.   Tindakan  indisipliner  sebaiknya dilaksanakan dengan  cara  yang  bijaksana sesuai dengan prinsip dan  prosedur yang  berlaku  menurut tingkat  pelanggaran  dan klasifikasinya.

B.     PERMASALAHAN

            Adapun permasalahan dalam penegakan disiplin di sekolah antara lain:
o   Kemalasan
o   Tidak menghargai waktu
o   Slalu menunda
o   Sering membuang waktu untuk hal yang tidak tepat.

C.    TUJUAN
            Supaya siswa dapat menyadari betapa sungguh disiplin itu penting dalam perkembangan pribadi serta masa depan yang bersangkutan. Oleh karena itu diharapkan dapat memberikan motivasi lebih baik dan siswa dapat menjalankan segala sesuatunya lebih dewasa.

BAB II
TINJAUAN TEORI

A.  KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA DALAM PROSES PENDIDIKAN
Konsep disiplin berkaitan dengan tata tertib, aturan, atau norma dalam kehidupan bersama (yang melibatkan orang banyak). Menurut Moeliono (1993: 208) disiplin artinya adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan tata tertib, aturan, atau norma, dan lain sebagainya. Sedangkan pengertian siswa adalah pelajar atau anak (orang) yang melakukan aktifitas belajar ( Ibid: 849).  Dengan demikian disiplin siswa adalah ketaatan (kepatuhan) dari siswa kepada aturan, tata tertib atau norma di sekolah yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar.
Dari pengertian tersebut, kedisiplinan siswa dapat dilihat dari ketaatan (kepatuhan) siswa terhadap aturan (tata tertib) yang berkaitan dengan jam belajar di sekolah, yang meliputi jam masuk sekolah dan keluar sekolah, kepatuhan siswa dalam berpakaian, kepatuhan siswa dalam mengikuti kegiatan sekolah, dan lain sebagainya. Semua aktifitas siswa yang dilihat kepatuhannya adalah berkaitan dengan aktifitas pendidikan di sekolah, yang juga dikaitkan dengan kehidupan di lingkungan luar sekolah.
Salah satu pengertian pendidikan yang sangat umum dikemukakan oleh Driyarkara (1980 dalam Mikarsa, 2004:2) yang menyatakan bahwa pendidikan adalah upaya memanusiakan manusia muda. Pengangkatan manusia muda ke taraf insani harus diwujudkan dalam seluruh proses atau upaya pendidikan.
Dalam Dictionary of Education dikemukakan bahwa pendidikan adalah (1) proses dimana seseorang mengembangkan kemampuan, sikap dan bentuk-bentuk dan tingkah laku lainnya di dalam masyarakat di mana dia hidup (2) proses sosial dimana sesorang diharapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol (khususnya yang datang dari sekolah), sehingga dia dapat memperoleh atau mengalami perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan individu yang optimum.
G. Thomson (1957 dalam Mikarsa, 2004: 1.2) menyatakan bahwa pendidikan adalah pengaruh lingkungan atas individu untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang tetap dalam kebiasaan-kebiasaan pemikiran, sikap-sikap, dan tingkah laku. Sedangkan Crow and Crow (1960 dalam Mikarsa, 2004) menyatakan bahwa “harus diyakini bahwa fungsi utama pendidikan adalah bimbingan terhadap individu dalam upaya memenuhi kebutuhan dan keinginan yang sesuai dengan potensi yang dimilikinya, sehingga dia memperoleh kepuasan dalam seluruh aspek kehidupan pribadi dan kehidupan sosialnya.
Berdasarkan pengertian tersebut, dapat diberikan beberapa ciri atau unsur umum dalam pendidikan yaitu :
1.      Pendidikan harus memiliki tujuan, yang pada hakekatnya adalah pengembangan potensi individu yang bermanfaat bagi kehidupan pribadinya maupun warga-negara atau  negara lainnya.
2.      Untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan perlu melakukan upaya yang disengaja dan terencana yang meliputi upaya bimbingan, pengajaran, dan pelatihan.
3.      Kegiatan tersebut harus diwujudkan dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat yang lazim disebut dengan pendidikan formal, informal, dan non-formal.

BAB III
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN KEDISIPLINAN


            Kedisiplinan adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukan nilai – nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban.
            Kedisiplinan dalam proses pendidikan sangat diperlukan karena bukan hanya untuk menjaga kondisi suasana belajar dan mengajar berjalan dengan lancar, tetapi juga untuk menciptakan pribadi yang kuat bagi setiap siswa.

B.     FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEDISIPLINAN
Ada beberapa faktor yang memperngaruhi kedisiplinan.
·         Diri sendiri
·         Keluarga
·         Pergaulan di Lingkungan

C.    MANFAAT KEDISIPLINAN SISWA
            Manfaat kedisiplinan adalah membuat siswa menjadi lebih tertib dan teratur dalam menjalankan kehidupannya, serta siswa juga dapat mengerti bahwa kedisiplinan itu amat sangat penting bagi masa depannya kelak, karena dapat membangun kepribadian siswa yang kokoh dan bisa diharapkan berguna bagi semua pihak.



D.    PELAKSANAAN KEDISIPLINAN DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH
Dalam pelaksanaan disiplin, harus berdasarkand dari dalam diri siswa. Karena tanpa sikap kesadaran dari diri sendiri, maka apapun usaha yang dilakukan oleh orang di sekitarnya hanya akan sia-sia. Berikut ini adalah pelaksanaan kedisiplinan di lingkungan sekolah.
a)      datang ke sekolah tepat waktu;
b)      rajin belajar;
c)      mentaati peraturan sekolah;
d)     mengikuti uapacara dengan tertib;
e)      mengumpulkan tugas yang diberikan guru tepat waktu
f)       melakukan tugas piket sesuai jadwalnya;
g)      memotong rambut jika kelihatan panjang;
h)      selalu berdoa sebelum memulai pelajaran dan masih banyak lagi.

BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A.     KESIMPULAN
            Dengan demikian, telah kita simpulkan bahwa disiplin di sekolah itu sangat diperlukan. Karena dalam aplikasinya, kedisiplinan sangat berguna sebagai tolak ukur mampu atau tidaknya seseorang dalam mentaati aturan yang sangat penting bagi stabilitas kegiatan belajar mengajar. Selain itu sikap disiplin sangat diperlukan untuk di masa depan bagi pengembangan watak dan pribadi seseorang, sehingga menjadi tangguh dan dapat diandalkan bagi seluruh pihak.
            Oleh karena itu, marilah kita hidup berdisiplin. Agar kelak, kita dapat menjadi panutan setiap orang dan bisa diandalkan. Jika tidak dari sekarang kita membiasakan untuk berdisiplin, kapan lagi kita bisa merubah dunia ini? Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menjadi pedoman untuk menjadi lebih baik bagi para pembaca khususnya para siswa. Terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA
Srijanto Djarot, Drs., Waspodo Eling, BA, Mulyadi Drs. 1994 Tata Negara Sekolah Menngah Umum. Surakarta; PT. Pabelan.

Makalah Tentang "Monumen Nasional"

BAB I
PENDAHULUAN

            Pada tanggal 17 Agustus 1961 dimulai pembangunan Monumen Nasional. Monumen ini tidak hanya sekedar tugu yang menampilkan keindahan fisik, namun menjadi sumber inspirasi bagi generasi mendatang untuk mengenang perjuangan merebut kemerdekaan serta sumber semanggat untuk tetap mempertahankan kemerdekaan. Dan sebagai ungkapan rasa terima kasih bangsa kepada perjuangan dan pengorbanan patriot bangsa yang telah tiada,
Namun, monument nasional (Monas) kurang menarik bagi generasi muda sekarang padahal Monas merupakan symbol yang merefleksikan tentang sejarah perjuangan bangsa yang harus terus dikenang. Monas merupakan identitas bangsa Indonesia dan masyarakat seharusnya lebih mengenal monas. Atas dasar permasalahan itulah, penulis akan menjabarkan tentang sejarah monas dan solusi agar monas lebih dikenal oleh masyarakat sebagai objek wisata sejarah.

1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah pembangunan Monas?
2. Bagaimana Pelaksanaan Penbangunan Tugu Monumen Nasional?
3. Apa saja Bagian-Bagian Monumen Nasional?
4. Apa Makna Simbol-Simbol Monumen Nasional?
5. Apa Kelebihan dari Monas?
6. Apa kekurangan dari Monas?
7. Solusi untuk mengembangkan Monas?

1.3 Tujuan Penelitian
Mengetahui penyebab berkurangnya minat masyarakat terutama para generasi muda untuk mengunjungi objek wisata bersejarah.

1.4 Metode Penelitian
Metode yang digunakan oleh penulis dalam memperoleh data untuk makalah ini adalah dengan:
  1. Metode observasi, mengamati pengunjung dan keadaan dikawasan objek wisata.
  2. Metode Interview, dengan mewawancarai pengunjung dan pengelola objek wisata bersejarah Monas




BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Pembanguan Monumen Nasional
            Guna mengenang dan menandai kebesaran perjuangan Kemerdekaan bangsa Indonesia yang dikenal dengan Revolusi 17 Agustus 1945 serta untuk membangkitkan semanggat patriotisme generasi muda sekarang dan yang akan datang, maka dibangunlah suatu tanda peringatan yang bentuk tugu yang Kemudian diberi nama Monumen Nasional.
            Tugu atau Monumen Nasional memiliki cirri tersendiri. Arsitektur dan dimensinya melambangkan  kias kekhususan Indonesia. Bemtuk yang paling menonjol adalah menjulang tinggi dan palataran cawan yang laus mendatar. Di puncak Tugu api menyala tiada kunjung padam, melambangkan tekad dan semangat bangsa Indonesia yang tak pernah surut berjuang sapanjang mas. Angka-angka keramat bangsa Indonesia. 17-8-45 diabadikanpada Monumen ini.
            Bentuk dan tata letak Monumen Nasional ini sangat menarik. Dengan berdiri di plaza bagian utama Taman Monumen Nasional, orang dapat menikmati pemandangan indah sejuk yang mempesona, berupa taman dan kolam air mancur.  Disini orang dapat memasuki terowongan sepanjang 95 meter, tiga meter di bawah jalan silang Monas yang berpagar “Bambu Runcing”, mengingatkan pada model senjata bangsa Indonesia dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan.
            Lokasi pembangunan Tugu Nasional disepakati didirikan di Lapangan Merdeka. Mengingat Lapangan Merdeka terletak di jantung Ibukota Jakarta, seluas cukup ideal dan dikelilingi oleh gedung-gedung Pemerintah. Selain itu lapangan Merdeka mempunyai nilai sejarah, dimana Bangsa Indonesia mengalami cobaab (testcase) pada tanggal 19 september 1945 pada waktu mengadakan rapat raksasa di lapangan IKADA (Sekarang Lapangan Merdeka) untuk menyatakan kebulatan tejad menggalang persatuan mempertahankan kemerdekaan Indonesia terhadap penjajah di bawah tekanan penjagaan Jepang yang oada waktu itu dengan sangkur terhunus.
            Demikian pula halnya Jakarta dipilih sebagai tempat yang paling layak untuk didirikan Tugu Nasional, karena Jakarta bukan saja sebagai Ibukota Pusat Pemerintahan Republik Indonesia, tetapi sebagai kota Proklamasi. Di Jakrtalah Bung Karno dan Bung Hatta atas nama bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdakaan Indonesia. Di kota ini pula pada tanggal 19 september 1945 ratusan ribu rakyat Indonesia tanpa takut dan gentar menghadapi todongan sangkur dan kepungan mobil berlapis baja tentara Jepang menyatakan kebulatan tekad kepada dunia untuk merdeka dan hanya mengakui Pemerintah Republik Indonesia di lapangan Merdeka.
            Gagasan awal pembangunan Monumen Nasional muncul setelah sembilan tahun Kemerdekaan Republik Indonesia diproklamirkan. Atas dasar keinsyafan beberapa orang, selang beberapa hari setelah perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, dibentuklah “ panitia Tugu Nasional” yang bertugas mengusahakan berdirinya Tugu Monas tersebut. Panitia ini dipimpin oleh Sarwoko Martokusumo, S. Suhud selaku Penulis, Sunali Prawirosudirjo selaku Bendahara dan dibantu oleh 4 orang anggota masing-masing Supeno, K.S wijoto, E.F. Wenas dan Sudiro.
            Tugas panitia adalah mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan penbagunan Monumen Nasional yang akan didirikan di tengah-tengah Lapangan Medan Merdeka Jakarta. Termasuk mengumplkan biaya pembangunan yang harus dikumpulkan dari masyarakat sendiri.
Adapun maksud dan tujuan pembangunan Monumen Nasional adalah:
  1.  Memperingati dan mengabadikan Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 yang mewujudkan Revolusi Nasional;
  2. Mencerminkan jiwa dan perjuangan dalam menegakan semangat dan mempertinggi keagungan Revolusi Kemerdekaan Bangsa Indonesia (Ditampilkan dalam bentuk Tuguyang menjulang ke angkasa dengan puncak api yang tak kunjung padam);
  3. Memberikan inspirasi dalam mendidik generasi sekarang dan akan datang mengenai arti kebesaran perjuangan, kepribadian, kebudayaan dan martabat Bangsa Indonesia;
  4. Memperkenalkan Tugu Nasional kepada dunia Internasional, secara keseluruhan sebagai salah unsur objek wiasata.

2.2 Pelaksanaan Penbangunan Tugu Monumen Nasional
Pembangunan Tugu Monumen Nasional dilaksanakan melalui tiga tahap sebagai berikut :

2.3 Bagian-Bagian Monumen Nasional
  • Pintu Gerbang Utama.
Dengan berjalan di atas plaza di Taman Medan Merdeka Utara,  para pengunjung akan menikmati pemandangan taman dan air mancur yang ada disana. Kemudian setelah melewati patung pangeran Diponegoro, turun masuk kedalam terowongan yang melintas di jalan silang Monas dan keluar tepat di halaman Tugu Monumen Nasional yang sekelilingnya berpagar besi berbentuk “Bambu Runcing”

  • Ruang Museum Sejarah
Ruangan ini terletak 3 meter di bawah halaman Tugu Monumen Nasional, sedangkan atap Museum terletak 5 meter di atas halaman Tugu. Luas ruangan ini 80 x 80 m dan tinggi langit-langit 8 m. seluruh dinding, tiang-tiang dan lantai berlapis marmer. Pada keempat sisi dinding masing-masing terdapat 12 buah jendela kaca (diorama). Dari masing-masing jendela kaca itu dipertunjukan adegan-adegan peristiwa Sejarah Bangsa Indonesia diawali dengan gambaran kehidupan masyarakat Indonesia purba sampai Orde Baru.
Konsepsi sejarah yang menelusuri adegan itu bahwa Perjuangan  Nasional Indonesia sejak masa awal hingga sekarang adalah kemerdekaan, persatuan, kesejahteraan dan keadilan social. Adegan-adegan yang ada disini menggambarkan tujuan itu.

  • Ruang Kemerdekaaan
Ruang Kemerdekaan berada di dalam Cawan Tugu Monumen Nasional. Ruang kemerdekaan ini berbentuk amphitheater tertutup dimana para pengunjung sambil duduk dengan tenang dan jhidmat dapat merenungkan dan meresapkan hiknah Kemerdekaan Bangsa Indonesia. Pada keempat dinding yang berada di tengah ruangan ini terpasang empat buah atribut Kemerdekaan Bangsa Indonesia, yaitu:
a. Pada dinding sebelah Timur : Teks Proklamasi Republik Indonesia.
b. Pada dinding sebelah Utara :  peta wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terbuat dari perunggu dan dilapis emas murni.
c. Pada dindind sebelah Barat : terdapat lemari berbentuk pintu gapura yang terbuat dari perunggu ukir dan dilapisi emas murni. Didalamnya terdapat peti kaca untuk menyimpan naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
d. Pada dinding sebelah Selatan : lambing Negara Kesatuan Republik Indonesia berbentuk “ Bhineka Tunggal Ika “ yang mengandung ideologi Negara Pancasila.

  • Pelataran Cawan.
Peralatan cawan berbentuk segi empat yang melingkari badan Tugu Monumen Nasional. Pelataran cawan ini berukuran 45 m x 45 m dan berada di ketinggian 17 m. Dari pelataran cawan ini pengunjung dapat melihat keindahan Taman Merdeka.

  • Pelataran Puncak Tugu Monumen Nasional.
Pelataran puncak Tugu Monumen Nasional terletak pada ketinggian 115 m yang berukuran 11m x 11 m. dari pelataran ini pengunjung dapat menikmati panorama Ibukota Jakarta.
Dengan menggunakan elevator berkapasitas 11 orang . pelataran puncak ini dapat dicapai dalam waktu beberapa detik saja.
Dalam keadaan darurat dapat dipergunakan anak tangga dari besi  yang melingkari diseliling lift.

  • Lidah Api Kemerdekaan
Lidah Api kemerdekaan terletak di atas atap pelataran puncak Tugu terbuat dari perunggu seberat 14,5 ton berbentuk kerucut dengan tinggi 14 m yang dilapisi dengan 50 kg emas murni. Mesin lift ditempatkan didalam rongga lidah api.
Ketinggian Tugu dari halaman Tugu sampai titik puncak lidah api 132 m, sedangakan tinggi dari peralatan puncak sampai titik puncak lidah api adalah      17m.
Untuk menjaga keamanan Tugu dari petir , pada titik puncak lidah api dipasang tiang penangkal petir.
Wujud Tugu yang menjulang ke angkasa dengan Puncak Api yang Tak Kunjung Padam mencerminkan jiwa perjuangan dalam menegakan semangat dan mempertinggi keagungan revolusi kemerdekaan bangsa Indonesia.

  • Kolam Pendingin
Kolam pendingin berukuran 45 m x 45 m merupakan bagian dari system pendinginan udara didalam bangunan Tugu.
Air mancur yang terdapat dalam kolam itu mempunyai dua fungsi,  pertama untuk mendinginkan air yang telah dipakai untuk AC dan kedua sebagai fungsi penghias Taman Medan Merdeka 

  • Ruang Mesin
Guna memenuhi listrik untuk penerangan dan pendingin udara (AC) dibuat gardu  induk dalam bangunan tersendiri dibawah tanah (bunker) disisi utara Taman Medan Merdeka.

  • Patung Diponegoro
Keberadaan patung diponegoro dibagian Utara Taman Medan Merdeka menambah keagungan dan keanggunan terdendiri terhadap bagunan Tugu Monumen Nasional. Patung yang dibuat pemahat Italia Prof. Cobertaldo ini adalah sumbangan Konsul Jendral Kehormatan Indonesia, Dr. Mario Pitto sebagai penghargaan dan tanda terima kasih  serta kekagumannya terhadap bangsa Indonesia.
2.4 Makna Simbol-Simbol Monumen Nasional
  • Monumen Soekarno Hatta
Monument Soekarno-Hatta terdiri dari 4 (empat) bagian, yakni :
  1. Patung Bung Karno:
  2. Patung Bung Hatta:
  3. Naskah Proklamasi
  4. Eleman latar belakang

  • Patung Bung Karno Dan Bung Hatta
Patung Bung Karno Dan Bung Hatta dibuat dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :
  1. Bung Karno dan Bung Hatta adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia
  2. Keagungan dan Kebesaran Proklamasi yang mempunyai makna penting bagi Kemerdekaan Bangsa.
Penciptaan Patung Bung Karno Dan Bung Hatta mencerminkan kedua pertimbangan tersebut diatas. Suasana yang ingin dicapai adalah keagungan Proklamasi,kebesaran cita-cita untuk Merdeka dan penghargaan bangsa terhadap perjuangannya.
Patung Bung Karno Dan Bung Hatta dengan ketinggian masing-masing 4,60 m dan 4,30 m dibuat dari perunggu dengan berat masing-masing 1,2 ton.

  • Naskah Proklamasi
Naskah Proklamasi di ukir pada perunggu seberat 600 kg dengan pembesaran 200 kali dari aslinya dan berukuran 290 cm x 196 cm. Naskah Proklamasi ini dibuat ntiga dimensi dengan tekukan-tekukan yang mengesankan karakter dari lipatan-lipatan kertas pada naskah asli.

  • Elemen Latar Belakang
Dasar bentuk elemen Latar Belakang adalah Segi Tiga merupakaan bentuk paling sederhana tetapi kokoh karena ketiga sisinya saling bertumpu, mempunyai dasar, sisi tegak dan puncak. Dalam kehidupan tradisional Indonesia berbentuk segi tiga ini sangat popular, seperti bentuk tumpal, pegunungan yang merupakan perwujudan dari gunung, pohon, atau api.
Selain itu, bilangan tiga dinyatakan jiga pada tiang jalan tapak yang menghubungkan Plaza dengan Gedung Perintis Kemerdekaan dan kedua jalan besar. Dalam hubungan ini, bilangan tiga bias melambangan hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam dan manusia dengan penciptaNya.
Bilangan tiga mencerminkan sikap dasar manusia Indonesia seperti tercantum dalam Tri Dharma:
  1. Rumangsa Melu Handarbeni ( Merasa ikut memiliki)
  2. Melu Hangrukebi (ikut menbela)
  3. Mulat Sariro hHngroso Wani ( berani melihat diri sendiri/instropeksi)
Untuk kseluruhan Elemen Latar Belakang merupakan susunan dari sirip-sirip segitiga yang berbentuk satu massa segitiga dan mengembang kipas. Bentuk ini jika dilihat dari samping berdiri condong kedepan menyerupai jajaran bersifat ritmis serta melengkung kedalam.
Kesan yang diungkapkan dari bentuk ini adalah suatu kekuatan yang agung dan dinamis, suatu kesatuan yang kental serta kemampuan untuk melindungi dan menjaga ruang lingkup yang ada disekitarnya. Kesan ini melambangkan kekuatan perjuangan bangsa Indonesia yang manpu melahirkan Pancasila dan Proklamasi Kemerdekaan, serta secara gigih dan dengan semanggat tinggi mampu menbela dan melindungi.
Dalam susunan ini, kelahiran Proklamasi Kemerdekaan digambarkan melalui lima sirip bagian tengah, seakan-akan tangan perjuangan yang merentang kedepan untuk mengantar dan mempersenbahkan Kemerdekaan Bangsa.
Perjuangan juga tidak akan menbuahkan hasil yang baik jika tidak dilaksanakan secara berkesinambungan dan gigih. Maka air terjun pada Monumen dimaksudkan untuk melambangkan kegigihan dan kesinambungan perjuangan.
Elemen Latar Belakang dibuat dari batu Onyx seluas 415 meter persegi, di tambang dari Bojonegoro, Jawa timur yang di kerjakan oleh PT. Marmer Indonesia, Tulung Agung.
Jumlah dan ukuran unsur-unsur bentuk Elemen Latar Belakang tersebut dibuat sedemikian rupa untuk melambangkan hari Proklamasi tanggal 17 Agustus 1945
  1. Sirip-sirip berjumlah 17 (tujuh belas).
  2. Tinggi sirip tengah 8 (delapan) meter.
  3. Jumlah gelombang pada tebing air terjun 45 buah.
Balok-balok yang merentang dari sirip-sirip tengah berjumlah 5 buah yang melambangkan Pancasila.

Monumen Nasional sebagai museum yang menyimpan begitu banyak peinggalan bersejarah yang berkaitan dengan perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan, seharusnya menjadi tempat yang harus dikunjungi untuk mengenang jasa para pahlawan. Namun kenyataannya karena globalisasi yang berkembang pesat, kehidupan masyarakat menjadi berubah kearah gaya hidup hedonism yang hanya mementingkan kesenangan hidup tanpa memperdulikan sejarah yang merupakan bagian penting dari masa sekarang. Jadi hedonism menyebabkan berkurangnya minat masyarakat terhadap objek wisata bersejarah. Sebagai contoh banyak pemuda-pemudi yang datang mengunjungi ‘Monas’ namun mereka hanya bertamasya dan tidak tertarik untuk mengetahui nilai sejarah yang ada dibalik penbangunan Monumen Nasional.
Banyak event yang diselengarakan dikawasan ‘Monas’ namun hal tersebut tidak ada kaitannya dengan nilai sejarah yang ada di ‘Monas’ jadi monas hanya sebagai kawasan wisata  yang dikomersilkan dan melupakan  tujuan awal dari pembangunan ‘Monas’ sebagai sarana untuk menanamkan rasa nasionalisme.


Banyak sekali referensi sejarah dari banyak tokoh proklamator. Selain itu ada juga miniatur-miniatur 3 dimensi yang menunjukan bagaimana usaha para pahlawan memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia, sehingga disini kita bisa membayangkan bagaimana kejadian tersebut terjadi.

Dalam mengembangkan ‘Monas’ pemerintah harus ikut berpartisipasi. Event-event yang diselenggarakan di ‘Monas’ harus lebih berkaitan dengan sejarah-sejarah didirikannya ‘Monas’ dan agar tak membosankan seharusnya pemerintah mampu mengemas acara sejarah itu dengan sangat menarik. Mengadakan penyuluhan-penyuluhan ke berbagai sekolah agar sejak dini di tanamkan pola pikir untuk mengenang dan mengetahui lebih banyak tentang sejarah para pahlawan terdahulu.       



BAB III
PENUTUP

Untuk mengenang dan menandai kebesaran perjuangan Kemerdekaan bangsa Indonesia yang dikenal dengan Revolusi 17 Agustus 1945 serta untuk membangkitkan semanggat patriotisme generasi muda sekarang dan yang akan datang, maka di angunlah suatu tanda peringatan yang bentuk tugu yang Kemudian diberi nama Monumen Nasional.

1.Fasilitas lebih diperhatikan agar pengunjung merasa nyaman.
2.Mengadakan acara-acara yang bernilai sejarah namun dikemas secara menarik sehingga menumbuhkan minat masyarakat terhadap sejarah.

Makalah Tentang Baturaden


BATURADEN DITINJAU DARI SEGI SEJARAH

KARYA TULIS
Disusun dan Diajukan sebagai salah satu syarat untuk dapat mengikuti
Ujian Akhir Sekolah / Ujian Akhir Nasional
Pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) Nusantara Karangkandri
Kesugihan Cilacap
Tahun Pelajaran 2009/2010
Disusun Oleh : **********
NIS : *******
Kelas : IX
PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA
SMP *************** KE***** CILACAP
TAHUN 2009/2010
i
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul : Baturaden Ditinjau Dari Segi Sejarah
2. Penulis : *********
3. Lokasi : Baturaden, Purwokerto
4. Lama Penulisan :
Karya tulis ini dapat diterima dan disahkan sebagai salah satu syarat untuk dapat mengikuti Ujian Akhir Sekolah / Ujian Akhir Nasional pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) N****** K**** Cilacap Tahun Pelajaran 2009/2010.
Disahkan dan diterima :
Hari :
Tanggal :
Cilacap, Desember 2009
Guru Pembimbing Penulis
**************
NIP.- NIS. 513
Mengetahui,
Kepala SMP N****** Wali Kelas
Kesugihan
**********************
ii
MOTTO
1. Maju terus pantang mundur
2. Malu bertanya sesat dijalan
3. Tiada hari tanpa belajar
4. Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh
5. Terlambat lebih baik dari pada tidak sama sekali
6. Sesungguhnya hidup adalah perjuangan
7. Bersatu teguh menggapai cita-cita
8. Raihlah cita-cita dengan kejujuran
9. Jujur dalam perkataan amal dalam perbuatan
10. Raihlah cita-cita setinggi langit
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Laporan ini penulis persembahkan kepada :
1. Ayah dan Ibu sekeluarga
2. Bapak Kepala SMP Nusantara K****** Cilacap
3. Bapak dan Ibu Guru SMP Nusantara K******** Cilacap
4. Pemerhati, Almamater SMP Nusantara K******* Cilacap
5. Semua pihak yang telah membantu penulis untuk menyusun karya tulis ini
6. Pembaca yang budiman
7. Adik-adik kelas VII dan VIII
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah kami panjatkan Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat Nya penulis telah berhasil menyusun laporan wisata dengan tepat waktu.
Penulisan Laporan wisata bermaksud untuk mengetahui secara lebih dalam sejarah, disamping untuk memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia dan syarat untuk dapat mengikuti Ujian Akhir Sekolah / Ujian Akhir Nasional tahun pelajaran 2009/2010.
Tidak lupa pada kesempatan yang baik ini penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Bapak Maftukhin selaku Kepala SMP N******** K****** yang telah memberikan ijin pada kegiatan ini,
2. Ibu ******* selaku guru Pembimbing yang telah memberikan bimbingan kepada penulis,
3. Semua pihak yang telah membantu penulis sehingga tersusunnya laporan wisata ini.
Dengan selesainya laporan ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa bentuk dan isi laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran penulis harapkan.
Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat sekaligus menambah khazanah bagi para pembaca sekalian, amin.
Cilacap, November 2009
Penulis
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………………..i
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………………………ii
HALAMAN MOTTO …………………………………………………………………………..iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………………………………..iv
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………v
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………..vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah …………………………………………………………..1
B. Perumusan Masalah …………………………………………………………………1
C. Ruang Lingkup Masalah …………………………………………………………..1
D. Tujuan Penelitian …………………………………………………………………….1
E. Manfaat Penelitian …………………………………………………………………..1
F. Metode Penelitian ………………………………………………………………….. 2
G. Sistematika Karya Tulis …………………………………………………………. 2
BAB II BATURRADEN DITINJAU DARI SEGI SEJARAH
A. Kisah nama Baturraden ……………………………………………………………4
B. Tempat – tempat yang ada di Baturraden ……………………………………5
1. Taman Bermain ……………………………………………………………5
2. Air terjun……………………………………………………………………..5
3. Kolam Renang ……………………………………………………………..5
4. Pancuran telu (tiga)………………………………………………………..6
5. pancuran pitu (tujuh) …………………………………………………….6
6. kebun binatang …………………………………………………………….6
7. pemandangan alam ……………………………………………………….6
8. jembatan gantung …………………………………………………………7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………………………………………..8
B. Saran-saran ……………………………………………………………………………8
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………9
RIWAYAT PENULIS ……………………………………………………………………………10
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kami menyusun karya tulis Baturraden karena objek wisata Baturraden sangat strategis dan pemandangannya yang sangat bagus dan juga kisahnya yang menarik. Penulis ingin mendalami atau mengetahui bagaimana kisah asal mula Baturraden.
B. Perumusan masalah
Didalam menulis karya tulis ini penulis akan merumuskan masalah-masalah pada objek wisata Baturraden yang meliputi :
1. Apakah kisah nama dari Baturraden?
2. Sebutkan tempat-tempat yang ada di Baturraden?
C. Ruang lingkup masalah
Didalam menulis karya tulis ini penulis akan merumuskan masalah pada objek wisata Baturraden yang meliputi :
1. Kisah nama Baturraden
2. Tempat yang ada diobjek wisata Baturraden
D. Tujuan penelitian
Dalam pembuatan laporan ini bertujuan sebagai berikut:
1. Untuk memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia
2. Salah satu syarat untuk dapat mengikuti Ujian Akhir Sekolah/ Ujian Akhir Nasional pada SMP Nusantara Kesugihan
3. Untuk menambah pengalaman dan wawasan sejarah Baturraden
E. Manfaat penelitian
Manfaat penulis mengadakan penelitian adalah sebagai berikut :
1. Kami dapat menegetahui secara langsung objek wisata yang peniulis kunjungi.
2. Sebagai bacaan yang bermanfaat disekolah.
F. Metode penelitian
Metode yang penulis gunakan dalam penyusunan laporan ini adalah :
1. Metode Observasi
Metode observasi adalah metode pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung ke objek wisata yang dikunjungi.
2. Metode Interview
Adalah pengumpulan data dengan cara mendengarkan pemandu wisata yang ada di objek wisata Baturraden.
3. Metode Telaah Pustaka
Adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara membaca buku-buku yang berkaitan dengan objek wisata yang dikunjungi.
1
G. Sistematika karya tulis
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN MOTTO
HALAMAN PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Perumusan masalah
C. Ruang lingkup maslah
D. Tujuan penelitian
E. Manfaat penelitian
F. Metode penelitian
G. Sistematika karya tulis
BAB II BATURRADEN DITINJAU DARI SEGI SEJARAH
A. Kisah nama Baturraden
B. Tempat-tempat yang ada di Baturraden
1. Taman Bermain
2. Air Terjun
3. Kolam Renang
4. Pancuran Telu (tiga)
5. Pancuran Pitu (tujuh)
6. Kebun Binatang
7. Pemandangan Alam
8. Jembatan Gantung
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran-saran
DAFTAR PUSTAKA
BIODATA PENULIS
2
BAB II
SEJARAH OBJEK WISATA BATURRADEN
A. Sejarah Baturraden
Pada zaman dulu kala disebelah selatan Baturraden terdapat sebuah Kadipaten Kutaliman yang Adipatinya gemar memelihara kuda dan mempunyai Gamel (pemelihara kuda) yang diam-diam dicintai oleh salah seorang putri Adipati.
Tatkala hal ini diketahui oleh Adipati sangat murka dan diusirlah putra putrinya yang bernama si Gamel dan mereka bertempat tinggal disalah satu tempat yang sekarang dikenal dengan nama Baturraden.
Kata Baturraden terdiri dari dua kata :
1. Batur ………… Radin ( tanah datar)
2. Batur ………….Adi ( tanah yang indah)
dua macam nama tersebut bukan suatu nama yang berdiri sendiri tanpa ada kaitannya dengan wilayah lain sepanjang Gunung Slamet dari arah barat kearah timur sampai dataran tinggi Dieng. Disekitar Baturraden terdapat beberapa nama dengan diawali kata “Batur”.
Seperti misalnya :
- Batur Agung
- Batur Golek
- Batur Semende
- Batur Sengkala
- Batur Datar
- Batur Dhuwur
Selain kisah diatas juga ada data penunjang lainnya yaitu dengan datangnya seorang Syekh Maulana Maghribi untuk menyebarkan agama Islam diwilayah Baturraden dan sekitarnya, Beliau adalah seorang yang mempunyai tekad untuk menyadarkan para penduduk yang belum tahu tentang risalah/ajaran agama Islam diwilayah Baturraden dan sekitarnya.
C. Tempat-tempat yang ada di Baturraden
Di obyek Baturraden juga banyak tempat-tempat yang diminati oleh para pengunjung baik domestic maupun asing, seperti :
1. Taman Bermain
Taman bermain adalah salah satu objek wisata yang menarik.
Taman ini biasanya digunakan oleh pengunjung untuk tempat peristirahatan sambil menikmati bekal yang mereka bawa.
Ditempat ini juga terdapat patung “Dewi Ciptarasa dan Prabu Pulebahas beserta monyetnya”. Selain itu ditempat ini juga terdapat banyak penjual, baik penjual makanan dan minuman maupun cinderamata.
2. Air Terjun
Air terjun dapat kita jumpai bila kita pergi ke taman Baturraden. Disana pemandangannya sangat indah dan biasanya dibawah air terjun digunakan untuk tempat bermain anak-anak maupun dewasa.
Air terjun di Baturraden biasanya digunakan oleh para pengunjung sebagai tempat pengambilan foto sebagai kenangan. Disini para pengunjung lebih senang bermain-main air dan bersantai ria sambil melihat pemandangan yang sangat indah disekitarnya.
3
3. Kolam Renang
Kolam renang merupakan taman yang mengasikkan di lokasi Baturraden. Dikolam ini kita dapat mandi sambil bermain-main air disini juga disediakan baju renang bagi para pengunjung yang ingin berenang tapi tidak membawa baju renang.
Dikolam ini juga terdapat bagian yang dalam dan dangkal sehingga para pengunjung diharapkan berhati-hati terutama bagi mereka yang belum pandai berenang. Bagi para pengunjung yang tidak bisa berenang maka lebih tepat untuk melihat-lihat saja karena kalau mereka berenang takut akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
4. Pancuran Telu (tiga)
Pancuran telu juga merupakan salah satu objek yang banyak diminati para pengunjung. Di pancuran ini biasanya pengunjung hanya melihat-lihat saja.
Pancuran telu juga merupakan salah satu objek yang menarik karena disini terdapat tiga pancuran yang sesuai dengan namanya. Pancuran lebih sering digunakan sebagai tempat bermain saja.
5. Pancuran Pitu (Tujuh)
Pancuran pitu adalah nama objek wisata di Baturraden yang paling jauh dan tinggi lokasinya. Pancuran ini merupakan pancuran teratas yang ada di Baturraden. Di pancuran ini konon Syech Maulana Maghribi (Mbah Atas Angin) sembuh dari penyakit, yaitu penyakit kulit yang dideritanya.
Di Pancuran Pitu terdapat tujuh pancuran yang memancarkan air panas. Di Pancuran Pitu para pengunjung bergantian mencuci kaki dan tangannya. Pancuran Pitu merupakan inti dari objek wisata Baturraden sehingga para pengunjung lebih mengutamakan pergi ke sini, bahkan boleh dikata belum sempurna rasanya apabila berkunjung ke Baturraden namun belum ke lokasi Pancuran Pitu.
6. Kebun Binatang
Pada objek wisata Baturraden terdapat kebun binatang yang letaknya di dekat kolam yang digunakan oleh para pengunjung untuk melakukan perjalanan berputar-putar mengelilingi kebun binatang. Pengunjung dapat mengelilingi kolam renang sambil melihat-lihat dengan menggunakan perahu yang berbentuk seperti angsa. Di kebun binatang terdapat bermacam-macam hewan lindung yang sudah terancam kepunahannya. Seperti Gajah, Siamang, Orang Utan, Harimau, dan binatang-binatang lainnya yang dilindungi. Di kebun binatang ini juga terdapat hewan yang sangat langka seperti sapi berkaki lima.
7. Pemandangan Alam
Pemandangan Alam adalah salah satu tempat rekreasi yang mempunyai daya tarik tersendiri yaitu selain untuk dinikmati udaranya sangat segar sehingga sangat baik untuk kesehatan tubuh. Bahkan ada yang memanfaatkan untuk berfoto bersama keluarga, handai taulan, kawan, dan orang-orang yang dicintainya. Disini jug a akan kita jumpai pemandangan yang sangat alami.
4
8. Jembatan Gantung
Jembatan Gantung ini adalah jembatan yang terbuat dari kayu. Jembatan Gantung merupakan salah satu jalan yang harus dilalui apabila ingin berkunjung ke Pancuran Pitu. Dibawah Jembatan Gantung terdapat pemandangan yang sangat indah sehingga jembatan ini banyak pengunjung yang berhenti untuk melihat pemandangan dibawahnya dan sekitarnya.
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah kami menyelesaikan laporan wisata ini, maka kami dapat menyimpulkan bahwa objek wisata Baturraden merupakan objek wisata yang indah karena disini udaranya masih alami sejuk nan segar juga merupakan tempat bersejarah, dimana para petapa mengalami beberapa keajaiban yang belum pernah dialami sebelumnya terutama di desa ini. Baturraden menyimpan sejuta kisah para leluhur dimasa lampau.
B. Saran-saran
Disamping hal-hal positife yang dapat kita tarik kesimpulannya maka penulis menyarankan ;
1. Bagi pihak pengelola objek wisata Baturraden sebaiknya meningkatkan fasilitas agar lebih baik.
2. Bagi pengelola Baturraden sebaiknya selalu meningkatkan kebersihan lingkungan.
3. Bagi para pengunjung untuk memngunjungi Pancuran Pitu.
4. Bagi para pengunjung agar selalu menjaga kebersihan.
5. Bagi pengelola objek wisata Baturraden sebaiknya menambah binatang-binatang yang ada di Baturraden.
6. Bagi pengelola hendaknya meningkatkan keamanan agar pengunjung merasa terjamin keamanan dan kenyamanannya.
6
DAFTAR PUSTAKA
Pengelola Taman Lokawisata Baturraden 2003. Kisah Nama Baturraden
Purwokerto : Mardatika
7
BIODATA PENULIS
1. Nama Lengkap : *********
2. Kelas : IX (sembilan)
3. Sekolah : SMP N******* K*****
4. Alamat Rumah : Jl N* No 09 Rt 02 Rw 01 K***** K***** Clp
5. Tempat Tanggal Lahir: Cilacap, 9 Februari 19**
6. Hobby : Menyanyi dan Membaca
7. Cita – cita : Guru
8. NIS : 513
9. Mapel yang disukai : Biologi, PKn, IPS Sejarah
10. Motto : Jujur dalam perkataan dan amal perbuatan

Makalah Tentang Bahaya Merokok Bagi Kesehatan

MAKALAH BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN TUBUH MANUSIA


Disusun Oleh:
Moh. Muqorrobin 3AV 21


Guru Pembimbing Dra. Dwi Emi R.

SMK Negeri I Sidoarjo
Tahun Pelajaran 2008 - 2009


KATA PENGANTAR
Puji syukur yang dalam saya sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Pemurah, karena berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat saya selesaikan sesuai yang diharapkan.Dalam makalah ini saya membahas “Bahaya Rokok Bagi Kesehatan Tubuh”, suatu permasalahan yang sering dilupakan oleh banyak orang. Padahal dapat menimbulakan permasalahan yang cukup besar.
Makalah ini sengaja saya buat untuk kembali mengingatkan masyarakat bahwa merokok memiliki efek yang besar bagi kesehatan tubuh.Selain itu semoga setelah membaca makalah ini masyarakat tahu mengapa rokok tidak baik bagi kesehatan tubuh mereka.
Dalam proses pendalaman materi bahaya rokok ini, tentunya saya mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran, untuk itu rasa terima kasih yang dalam-dalamnya saya sampaikan pada :
• Dra. Dwi Emi R. selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas 3AV
• Rekan-rekan yang telah banyak memberikan masukan untuk makalah ini.
Demikian makalah ini saya buat semoga membawa manfaat,

Sidoarjo, 13 Januari 2009
Penyusun



Moh. Muqorrobin










DAFTAR ISI


Kata Pengantar ……………………………………………………………………. i
Daftar Isi ………………………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………… 1
1. Latar Belakang ……………………………………………………………. 1
2. Tujuan …………………………………………………………………….. 1
3. Batasan Masalah ………………………………………………………….. 1
4. Sistematika Penulisan …………………………………………………….. 2
BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………. 3
1. Umum ……………………………………………………………………... 3
2. Zat – zat Beracun Yang Terdapat Dalam Rokok dan Dampaknya ……….. 3
3. Beberapa Penelitian Tentang Rokok ……………………………………… 4
4. Hambatan …………………………………………………………………. 5
5. Cara Mengatasi Permasalahan Yang Ada ………………………………… 5
BAB III PENUTUP ………………………………………………………………. 6
1. Kesimpulan ……………………………………………………………….. 6
2. Saran ………………………………………………………………………. 6
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………... 7

BAB I
PENDAHULUAN


1. Latar Belakang

Manusia memiliki berbagai macam kebiasaan. Mulai dari berolahraga, membaca, menulis, mengarang,dan sebagainya.Di antara sekian banyak kebiasaan manusia, ada salah satu kebiasaan manusia yang sangat merugikan bagi kesehatan mereka.Anehnya, kebiasaan yang tidak baik ini sering dilakukan oleh masyarakat kita, yakni kebiasaan merokok.
Merokok sendiri bukanlah hal yang dianggap tabu oleh masyarakat kita,meskipun yang melakukannya adalah anak yang masih duduk di bangku sekolah.Hal ini sangat memprihatinkan, karena sebagaimana kita ketahui bahwa di dalam rokok terdapat banyak zat beracun yang nantinya akan mengganggu kesehatan tubuh kita.
Untuk itu dengan dibuatnya makalah ini diharapkan warga masyarakat dapat sadar dan segera meninggalkan atau mengurangi kebiasaan mereka yang tidak baik.Karena bagaimanapun juga dampak rokok bagi kesehatan pelaku (perokok aktif) maupun kesehatan orang yang terkena paparan asap rokok perokok aktif (perokok pasif) sangat besar,karena zat beracun yang terkandung di dalamnya.

2. Tujuan

Melihat semakin banyaknya jumlah perokok setiap tahunnya, yang nantinya dampak negatifnya akan kita rasakan juga baik cepat ataupun lambat. Sehingga dengan dibuatnya makalah ini masyarakat diharapkan dapat:
a. Mengetahui tentang seluk beluk rokok dan zat racun yang dikandungnya
b. Mengetahui seberapa besar dampak rokok bagi kesehatan tubuh
c. Mengurangi bahkan berhenti merokok setelah mengetahui dampak yang di timbulkan

3. Batasan Masalah

Agar pembahasan masalah menjadi lebih fokus dan berbobot, di dalam makalah ini akan membahas “Bahaya rokok bagi kesehatan tbuh kita”.

4. Sistematika Penulisan

Adapun sitematika penulisan makalah ini yaitu:
BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan, batasan masalah serta sistematika penulisan.

BAB II PEMBAHASAN
Dalam bab ini diuraikan penjelasan – penjelasan tentang “Bahaya Rokok Bagi Kesehatan Tubuh Kita” yang meliputi zat - zat beracun yang terdapat dalam rokok dan dampaknya,beberapa penelitian tentang rokok,hambatan, dan cara mengatasi permasalahan yang ada.

BAB III PENUTUP
Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari isi makalah dan saran yang saya sampaikan kepada pembaca makalah ini.Semoga membawa manfaat

DAFTAR PUSTAKA

BAB II
PEMBAHASAN

Uraian Umum

1. Umum

Rokok merupakan benda yang sudah tak asing lagi bagi kita. Merokok sudah menjadi kebiasaan yang sangat umum dan meluas di masyarakat. Bahaya merokok terhadap kesehatan tubuh telah diteliti dan dibuktikan banyak orang. Efek-efek yang merugikan akibat merokok pun sudah diketahui dengan jelas. Banyak penelitian membuktikan kebiasaan merokok meningkatkan risiko timbulnya berbagai penyakit seperti penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah, kanker paru-paru, kanker rongga mulut, kanker laring, kanker osefagus, bronkhitis, tekanan darah tinggi, impotensi serta gangguan kehamilan dan cacat pada janin.
Pada kenyataannya kebiasaan merokok ini sulit dihilangkan dan jarang diakui orang sebagai suatu kebiasaan buruk. Apalagi orang yang merokok untuk mengalihkan diri dari stress dan tekanan emosi, lebih sulit melepaskan diri dari kebiasaan ini dibandingkan perokok yang tidak memiliki latar belakang depresi.
Penelitian terbaru juga menunjukkan adanya bahaya dari seconhandsmoke yaitu asap rokok yang terhirup oleh orang-orang bukan perokok karena berada di sekitar perokok atau bisa disebut juga dengan perokok pasif. Rokok tidak dapat dipisahkan dari bahan baku pembuatannya yakni tembakau. Di Indonesia tembakau ditambah cengkeh dan bahan-bahan lain dicampur untuk dibuat rokok kretek. Selain kretek tembakau juga dapat digunakan sebagai rokok linting, rokok putih, cerutu, rokok pipa dan tambakau tanpa asap (tembakau kunyah).
Dari hari ke hari jumlah perokok kian bertamabah. Hal inilah yang nantinya akan membuat suatu malapetaka yang besar bagi kesehatan tubuh kita.

2. Zat - zat Beracun Yang Terdapat Dalam Rokok dan Dampaknya
Sebagaimana kita ketahui di dalam asap sebatang rokok yang dihisap oleh perokok, tidak kurang dari 4000 zat kimia beracun. Zat kimia yang dikeluarkan ini terdiri dari komponen gas (85 persen) dan partikel. Nikotin, gas karbonmonoksida, nitrogen oksida, hidrogen sianida, amoniak, akrolein, asetilen, benzaldehid, urethan, benzen, methanol, kumarin, 4-etilkatekol,ortokresoldan perylene adalah sebaian dari beribu – ribu zat di dalam rokok. Tapi diantara zat – zat yang disebutkan tadi, ada 3 zat yang paling berbahaya yang terkandung di dalam sebatang rokok. Zat – zat itu adalah:

a. Tar
Zat berbahaya ini berupa kotoran pekat yang dapat menyumbat dan mengiritasi paru - paru dan sistem pernafasan, sehingga menyebabkan penyakit bronchitis kronis, emphysema dan dalam beberapa kasus menyebabkan kanker paru - paru ( penyakit maut yang hampir tak dikenal oleh mereka yang bukan perokok ).Racun kimia dalam TAR juga dapat meresap ke dalam aliran darah dan kemudian dikeluarkan di urine.TAR yang tersisa di kantung kemih juga dapat menyebabkan penyakit kanker kantung kemih. Selain itu Tar dapat meresap dalam aliran darah dan mengurangi kemampuan sel - sel darah merah untuk membawa Oksigen ke seluruh tubuh, sehingga sangat besar pengaruhnya terhadap sistem peredaran darah.

b. Nikotin
Adalah suatu zat yang dapat membuat kecanduan dan mempengaruhi sistem syaraf, mempercepat detak jantung ( melebihi detak normal ) , sehingga menambah resiko terkena penyakit jantung.Selain itu zat ini paling sering dibicarakan dan diteliti orang, karena dapat meracuni saraf tubuh, meningkatkan tekanan darah, menimbulkan penyempitan pembuluh darah tepi dan menyebabkan ketagihan dan ketergantungan pada pemakainya. Kadar nikotin 4-6 mg yang dihisap oleh orang dewasa setiap hari sudah bisa membuat seseorang ketagihan. Selain itu Nikotin berperan dalam memulai terjadinya penyakit jaringan pendukung gigi karena nikotin dapat diserap oleh jaringan lunak rongga mulut termasuk gusi melalui aliran darah dan perlekatan gusi pada permukaan gigi dan akar. Nikotin dapat ditemukan pada permukaan akar gigi dan hasil metabolitnya yakni kontinin dapat ditemukan pada cairan gusi.

c. Karbon Monoksida (CO)
Zat ini dapat meresap dalam aliran darah dan mengurangi kemampuan sel - sel darah merah untuk membawa Oksigen ke seluruh tubuh, sehingga sangat besar pengaruhnya terhadap sistem peredaran darah.Selain itu, karbonmonoksida memudahkan penumpukan zat - zat penyumbat pembuluh nadi, yang dapat menyebabkan serangan jantung yang fatal selain itu juga dapat menimbulkan gangguan sirkulasi darah di kaki.Efek terakhir ini membuat para wanita perokok lebih beresiko ( daripada wanita non perokok ) mendapat efek samping berbahaya bila meminum pil kontrasepsi ( pil KB).Karena itulah sebabnya mengapa para dokter kandungan ( ginekolog ) umumnya segan memberi pil KB pada wanita yang merokok.

3. Beberapa Penelitian Tentang Rokok
Menurut Menteri Kesahatan Indonesia Tahun 2004 Bapak Dr. Achmad Sujudi, kebiasaan merokok di Indonesia cenderung meningkat. Berdasarkan data Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) penduduk Indonesia usia dewasa yang mempunyai kebiasaan merokok sebanyak 31,6%. Dengan besarnya jumlah dan tingginya presentase penduduk yang mempunyai kebiasaan merokok, Indonesia merupakan konsumen rokok tertinggi kelima di dunia dengan jumlah rokok yang dikonsumsi (dibakar) pada tahun 2002 sebanyak 182 milyar batang rokok setiap tahunnya setelah Republik Rakyat China (1.697.291milyar), Amerika Serikat (463,504 milyar),Rusia (375.000 milyar) dan Jepang (299.085 milyar).
Selain itu, dalam laporan yang baru saja dikeluarkan WHO berjudul “Tobacco and Poverty : A Vicious Cycle atau Tembakau dan Kemiskinan : Sebuah Lingkaran Setan” dalam rangka peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia tanggal 31 Mei 2004, membuktikan bahwa perokok yang paling banyak adalah kelompok masyarakat miskin. Bahkan di negara-negara maju sekalipun, jumlah perokok terbanyak berasal dari kelompok masyarakat bawah. Mereka pula yang memiliki beban ekonomi dan kesehatan yang terberat akibat kecanduan rokok. Dari sekitar 1,3 milyar perokok di seluruh dunia, 84% diantaranya di negara – negara berkembang.
Hasil penelitian itu juga menemukan bahwa jumlah perokok terbanyak di Madras, India justru berasal dari kelompok masyarakat buta huruf. Kemudian riset lain membuktikan bahwa kelompok masyarakat termiskin di Bangladesh menghabiskan hampir 10 kali lipat penghasilannya untuk tembakau dibandingkan untuk kebutuhan pendidikan. Lalu penelitian di 3 provinsi Vietnam menemukan, perokok menghabiskan 3,6 kali lebih banyak untuk tembakau dibandingkan untuk pendidikan, 2,5 kali lebih banyak untuk tembakau dibandingkan dengan pakaian dan 1,9 kali lebih banyak untuk tembakau dibandingkan untuk biaya kesehatan.


4. Hambatan
Dalam prakteknya di lapangan, tidak mudah untuk menerapkan peraturan yang melarang tentang merokok. Karena hal ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu:
- Masih minimnya kesadaran masyarakat akan bahaya rokok bagi kesehatan tubuh mereka, sehingga sulit diadakannya pembinaan untuk mereka.
- Kurangnya sosialisasi dari instansi terkait mengenai bahaya merokok, sehingga masyarakat tidak tahu seberapa besar bahaya rokok bagi kesehatan mereka.
- Kurang ketatnya pengawasan terhadap peredaran rokok di negara kita, sehingga jumlah produsen rokok meningkat.

5. Cara Mengatasi Permasalahan Yang Ada
Beberapa cara yang dapat kita lakukan supaya kit adapt terhindar dari bahaya asap rokok adalah sebagai berikut :
a. Tarbiyah atau pedidikan keimanan yang sungguh – sungguh untuk setiap individu masyarakat agar mereka sadar betapa bahaynya menghisap rokok.
b. Adanya teladan yang baik bagi sang anak baik di rumah, di sekolah, maupun di sekitar lingkungannya.
c. Melarang Oknum guru untuk merokok di depan siswa saat mengajar.Mengapa? karena kita ketahui bahwa tugas guru adalah sebagai suri tauladan bagi siswanya di sekolah. Jadi wajar saja kalau guru harus memberi contoh yang baik bagi siswanya.
d. Penyuluhan yang gencar dan intensif dari Instansi terkait. Dengan jalan ini diharapkan jumlah perokok akan berkurang, karena mereka memperoleh pengetahuan langsung tentang bahaya rokok bagi kesehatan mereka.
e. Menciptakan Undang – Undang seperti yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tentang larangan merokok di tempat umum seperti sekolah, rumah sakit, taman bermain, dan sebagainya. Dan bagi yang melanggar akan dikenakan sangsi atau denda sejumlah 50ribu rupiah.
f. Menyebarluaskan fatwa MUI (Majelis Ulama Indonesia) tentang haramnya rokok. Karena dengan jalan ini masyarakat akan berfikir lagi untuk merokok.


BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan

Melihat kenyataan yang ada pada uraian sebelumnya, dapat dikatakan rokok itu lebih banyak mudharatnya (dampak negatifnya) dari pada dampak positifnya. Apabila hal ini dibiakan terus berlangsung, maka akan mengakibatkan permasalahan yang serius pada kesehatan tubuh manusia. Dan seharusnya masyarakat sadar akan bahaya merokok bagi kesehatan tubuh mereka.Namun hal itu masih sulit dilakukan di Indonesia.

2. Saran

Setelah membaca makalah ini, semoga masyarakat dapat tersadarkan akan bahaya rokok bagi kesehatan mereka dan segera meninggalkan kebiasaan merokoknya, supaya kesehatan mereka tetap terjaga dan nantinya menjadikan tubuh mereka sehat bugar dan terhindar dari penyakit yang mengancam jiwa mereka.


DAFTAR PUSTAKA

1. Amalia,http://www.pdgionline.com/web/index.php?option=content&task=view&id=310&Itemid=1
2. Tempo,Interaktif Jakarta
3. www.google.com

Makalah Tentang Kebudayaan Suku Bali

1.    IDENTIFIKASI

Suku bangsa Bali merupakan suatu kelompok manusia yang terikat oleh kesadaran akan kesatuan kebudayaannya. Sedangkan kesadaran itu diperkuat oleh adanya bahasa yang sama.
Perbedaan pengaruh dari kebudayaan Jawa-Hindu diberbagai daerah di Bali dalam zaman Majapahit dahulu, menyebabkan adanya dua bentuk masyarakat di Bali ialah masyarakat Bali-Aga dan Bali Majapahit (wong Majapahit). Masyarakat Bali-Aga kurang sekali mendapat pengaruh dari kebudayaan Jawa Hindu dari Majapahit dan mempunyai struktur tersendiri.
Bahasa Bali termasuk keluarga bahasa-bahasa Indonesia. Dilihat dari sudut perbendaharaan kata-kata dan strukturnya, maka bahasa Bali tak jauh berbeda dari bahasa-bahasa Indonesia lainnya. Peninggalan-peninggalan prasasti di zaman Bali-Hindu menunjukkan adanya suatu Bahasa Bali kuno yang agak berbeda dengan Bahasa Bali sekarang. Bahasa Bali kuno itu, disamping mengandung banyak kata-kata sansekerta, Bahasa Bali mengenal pula apa yang disebut “perbendaharaan kata-kata hormat”. Bali didapati juga sejumlah hasil-hasil kesusastraan Jawa kuno (kawi) baik dalam bentuk puisi maupun prosa-prosa.

2.    BENTUK DESA
Desa di Bali adalah terutama didasarkan atas kesatuan tempat sebagian dari tanah diwilayahnya adalah milik para warga desa sebagai individu, tetapi sebagian lagi adalah tanah yang ada dibawah hak ulayat.
Disamping kesatuan wilayah, maka sebuah desa merupakan kesatuan keagamaan yang ditentukan oleh suatu Komplek kuil desa yang disebut Kayangan tiga ialah Pura Puseh, Pura Bale-Agung, dan Pura Dalem.

3.    MATA PENCAHARIAN HIDUP
Mata pencaharian pokok dari orang Bali adalah bertani, dapat dikatakan 70% dari mereka berpenghidupan bercocok tanam, dan hanya 30% hidup dari peternakan, berdagang, menjadi buruh, pegawai atau lainnya.
Subak mempunyai pengurus yang dikepalai oleh Klian Subak, anggota, serta bagian-bagian bawahan yang mengatur pengairan serta penanaman pada wilayah sawah tertentu. Disamping itu Subak mempunyai juga upacara-upacara serta tempat pemujaan sendiri.

4.    SISTEM KEKERABATAN
Perkawinan merupakan sutu saat yang amat penting dalam kehidupan orang Bali, karena dengan itu barulah ia dianggap sebagai warga penuh dari masyarakat.
Menurut anggapan adat yang lama dipengaruhi oleh sistem klen-klen (dadia) dan sistem kasta-kasta (wangsa), maka perkawinan itu sedapat mungkin dilakukan diantara warga se-klen.
Bentuk perkawinan yang dianggap pantang adalah perkawinan bertukar antara saudara perempuan dengan saudara laki-laki isteri (Makedengan ngad), karena perkawinan yang demikian itu dianggap mendatangkan bencana (panes).
Pada umumnya, seorang pemuda Bali itu dapat memperoleh isteri dengan dua cara yaitu, dengan cara meminang (memadik, ngidih) kepada keluarga seorang gadis, atau dengan cara melarikan seorang gadis (mrangkat, ngrorod).
Sesudah perkawinan. Suami-isteri baru biasanya menetap secara vertikal di Kompleks Perumahan (uma) dari orang tua si suami, walaupun tidak sedikit juga suami-isteri baru yang menetap secara nelokal dan mencari atau membangun rumah baru. Sebaliknya, ada pula suatu adat perkawinan dimana suami-isteri baru itu menentang secara uxorilokal di Komleks Perumahan dari keluarga si isteri (nyeburin).

5.    SISTEM KEMASYARAKATAN
Disamping kelompok-kelompok kerabat patrilinear yang meningkat orang Bali berdasarkan atas prinsip keturunan, ada pula bentuk kesatuan sosial yang didasarkan atas kesatuan wilayah, ialah desa.
Banjar dikepalai oleh seorang kepala yang disebut Klian Banjar (Kliang). Ia dipilih untuk suatu masa jabatan yang tertentu oleh warga Banjar.
Klen kecil dan klen besar, tiap-tiap keluarga batih maupun keluarga luas, dalam sebuah desa di Bali harus memelihara hubungan dengan kelompok kekerabatannya yang lebih luas, ialah klen (tunggal dadia). Struktur dari tunggal dadia ini berbeda-beda di berbagai tempat di Bali.
Disamping itu ada lagi Kelompok Kerabat yang lebih besar yang melengkapi beberapa Kerabat tunggal dadia (sanggah) yang memuja kuil leluhur yang sama disebut kuil (pura) paibon atau panti.
Dalam kehidupan Kemasyarakatan desa di Bali ada organisasi-organisasi yang bergerak dalam lapangan hidup yang khusus, ialah Organisasi seko. Ada seka-seka yang fungsinya adalah menyelenggarakan hal-hal atau upacara-upacara yang berkenaan di desa, misalnya seka baris (perkumpulan tari baris), seka truna (perkumpulan para pemuda) seka daha (perkumpulan gadis-gadis). Seka dalam arti ini tentu sifatnya permanen, tetapi ada juga seka-seka yang bersifat sementara, ialah seka-seka yang didirikan berdasarkan atas suatu kebutuhan tertentu, seperti misalnya seka memula (perkumpulan menanam), seka manyi (perkumpulan menuai), seka gong (perkumpulan gamelan) dan lain-lain.
Dalam kehidupan berkomuniti dalam masyarakat desa di Bali, ada beberapa macam cara dan sistem gotong royong, ialah antara individu dan individu, atau antara keluarga dan keluarga. Gotong royong serupa itu disebut nguopin dan meliputi Lapangan-lapangan aktivitas disawah (seperti menanam, menyiangi, panen dsb).
Sistem pelapisan di masyarakat Bali didasarkan atas keturunan-keturunan, karena itu tak dapat dilepaskan dari pembicaraan mengenai Kelompok-kelompok Kerabat yang bersifat patrilinear.
Susunan tinggi-rendah dari klen-klen di daerah dataran tampak pada gelar-gelar yang dipakai oleh warganya di depan nama mereka. Gelar itu digolongkan menjadi 3 golongan berdasarkan sistem pelapisan wangsa. Sistem ini terpengaruh oleh sistem kasta yang termaktub dalam kitab-kitab suci agama hindu kuno, ialah sistem keempat kasta : Brahmana, Ksatrya, Waisya dan Sudra. Di Bali wangsa-wangsa dalam sistem pelapisan mempunyai sebutan yang sama, ialah Brahmana, Satrya, Waisya dan Sudra, sedangkan ketiga lapisan yang pertama sebagai kesatuan disebut Triwangsa.
Gelar-gelar warga klen-klen Brahmana adalah Ida Bagus untuk laki-laki dan Ida Ayu untuk wanita, gelar bagi warga klen-klen Satria adalah Cokordo, dan bagi warga klen-klen Waisya adalah Gusti.

6.    AGAMA
Sebagin besar dari orang Bali menganut agama Hindu-Bali. Walaupun demikian, ada pula suatu golongan kecil orang-orang Bali yang menganut agama Islam, Kristen, dan Katolik.
Didalam kehidupan keagamannya, orang yang beragama hindu percaya akan adanya suatu Tuhan dalam bentuk Konsep Trimurti, Yang Esa, Trimurti ini mempunyai tiga wujud Wisnu yang melindungi serta memelihara, dan wujud Siwa. Agama Hindu juga menganggap penting Konsep mengenai roh abadi (atman) adanya buah dari setiap perbuatan (Karmapala), kelahiran kembali dari jiwa (punarbawa) dan Kebebasan jiwa dari Lingkaran Kelahiran kembali (moksa). Semua ajaran-ajaran itu termaktub dalam sekumpulan kitab-kitab suci yang bernama Weda.
Tempat melakukan ibadat agama di Bali pada umumnya disebut pura. Tempat ibadat ini berupa     
sekomleks bangunan-bangunan suci yang sifatnya berbeda-beda. Ada yang bersifat umum, artinya untuk semua golongan seperti Pura Besakih, yang ada hubungan dengan kelompok sosial setempat seperti Pura Desa (Kayangan Tiga), yang berhubungan dengan organisasi dan kumpulan-kumpulan khusus seperti Subak dan seka, kumpulan tari-tarian dan ada yang merupakan tempat pemujaan Leluhur dari klen-klen besar.
Di Bali dipakai dua macam tanggalan, yaitu tanggalan Hindu Bali dan tanggalan Jawa Bali. Sistem Kalender Hindu Bali bersdasarkan atas Purnama Tilem, dipakai pada perayaan pura-pura di berbagai daerah di Bali, tetapi di seluruh Bali di rayakan tahun baru saka yang jatuh pada tanggal 1 dari bulan Kesepuluh (kedasan) dan perayaan itu disebut Nyepi. Sehari sebelum hari tahun lama berakhir, pada kesembilan (tilem kesonga), diadakanlah upacara Karbon (pencaruan yang bersifat buta yaajna). Pada hari tahun barunya orang pantang melakukan api. Hari berikutnya, hari tahun baru kedua disebut ngembak geni. Orang boleh menyalakan api, tetapi masih pantang bekerja.
Sistem Tanggalan Jawa Bali terdiri dari 30 uku, masing-masing tujuh hari lamanya, sehingga jumlah seluruhnya adalah 210 hari raya Galungan dan Kuningan, yang jatuh pada hari Rabu dan Sabtu dari uku Galungan dan uku Kuningan.
Dilihat dari segi keseluruhannya di Bali terdapat lima macam upacara (panca yadna) yang masing-masing berdasarkan atas salah satu dari kedua sistem tanggalan tersebut diatas.
Pada umumnya apabila orang-orang menyelanggarakan upacara dan keagamaan yang terutama yang besar-besar, maka penuntun dan penyelesaian upacara itu, dilakukan oleh seorang pemimpin agama yang telah dilantik menjadi pendeta dan yang pada umumnya disebut Sulinggih. Mereka itu juga disebut dengan istilah-istilah khusus yang tergantung dari klen atau kasta mereka. Misalnya istilah pendenda adalah untuk pendeta dari kasta Brahmana, baik yang beraliran Siwa maupun Budha ; istilah resi adalah untuk pendeta dari kasta Satria dan sebagainya.
Kuil-kuil dan tempat-tempat pemujaan umum seperti Kuil Desa, Kuil Banjar, Kuil Subak dan sebagainya biasanya dipelihara oleh pejabat-pejabat agama yang disebut pemangku.


0 komentar:

Poskan Komentar



Free Page Rank Tool
Alexa Certified Traffic Ranking for kumpulan-makalah-dan-artikel.blogspot.com

Popular Posts

Pengikut